Menu

SSGI 2022: 57,91 persen Anak Usia Dini Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Ini Dampaknya Bagi Pertumbuhan Si Kecil..

25 Agustus 2023 10:55 WIB
SSGI 2022: 57,91 persen Anak Usia Dini Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Ini Dampaknya Bagi Pertumbuhan Si Kecil..

Balita Sedang Tidur ((Unsplash/Edited by Zenzhong liu)


Menurut Muhadjir, ketidakseimbangan pekerjaan meningkatkan konflik hingga stres rumah tangga sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak. 

Serta dampak teknologi informasi dalam keluarga yaitu kurangnya “time togetherness”, kecanduan gadget ataugawai, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya individualism,” ucapnya. 

Sebab, si kecil dibesarkan oleh keadaan rumah tinggal tak layak akibat kemiskinan yang berdampak pada pola asuh. Anak-anak tinggal di lingkungan tak layak huni, lebh berpotensi mengalami masalah kesehatan fisik. 

Jika rumah dalam keadaan tak layak huni, seperti dipenuhi hama hingga ventilasi buruk, berpotensi meningkatkan risiko diare, demam berdarah, penyakit pernapasan, gangguan kulit dan sebagainya. 

Belum lagi kondisi mental orangtua yang gak stabil, menyebabkan anak tumbuh dengan perilaku buruk karena kurangnya pola asuh baik. Lingkungan rumah yang tak dipenuhi dengan cinta, dukungan emosional dan kesempatan belajar membuat anak tumbuh terbatas, yang berdampak pada kemiskinan struktural.

Sebagaimana mengutip dari Kiddy 123, lingkungan negatif dikaitkan dengan perkembangan bahasa yang buruk, masalah perilaku, agresi, kecemasan, dan depresi. Dalam jangka panjang, ini berdampak pada prospek pendidikan dan pekerjaan anak sebagai orang dewasa.

Baca Juga: Semua Anak Berhak Mendapatkan Kasih Sayang Orangtua, Benarkah Jika Kurang Bisa Bikin Si Kecil Jadi Pendek?

Baca Juga: 4 Tips Lakukan Catch-Up Growth, Kejar Tumbuh Kembang Anak yang Terlambat, Moms dan Dads Harus Kerja Sama!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani