Ilustrasi seorang pasangan memperhatikan tanggal kedaluwarsa serta label gizi saat berbelanja bahan makanan. (pinterest/freepik)
Pemberian harga yang biasanya enggak pas (contohnya: 19.999) memberi kesan murah dan juga akan mempersulit perhitungan kamu.
Umumnya orang hanya melihat angka depannya dan membulatkannya, sehingga secara enggak sadar jumlah belanjaan akan sedikit lebih besar dari anggaran kamu. Jadi, selalu lakukan pembulatan ke atas dalam menghitung belanjaan ya!
Siapa sangka ubin bisa mempengaruhi perilaku konsumen? Nyatanya, ada beberapa supermarket yang membuat lantainya berupa semen polos daripada keramik. Ternyata hasil studi membuktikan bahwa hal ini hanya akan mempercepat langkah konsumen.
Studi juga menyebutkan bahwa ubin paling ideal adalah ubin dengan ukuran 30×30 cm. Ubin dengan ukuran spesifik ini dikatakan mampu memperlambat langkah konsumen yang akan memberikan waktu lebih untuk melihat-lihat.
Alasannya sangat sederhana, keranjang belanja biasa akan terguncang-guncang akibat sambungan ubin dan menimbulkan suara yang berisik, sehingga sering kali konsumen menghentikan keranjangnya di sambungan ubin ini kemudian menengok kiri kanan.
Untuk menghindari ini, kamu bisa tetap berjalan dengan langkah kamu pada umumnya dan hindari berhenti hanya karena sambungan ubin tersebut.
Pedomannya, antrean yang diharapkan supermarket adalah sepanjang 7 hingga 9 orang. Apa tujuannya? Pertama adalah untuk membuat kesan bahwa supermarket ramai pengunjung. Sehingga kamu juga akan penasaran untuk berbelanja di dalamnya.
Kedua adalah untuk memberi cukup waktu bagi konsumen agar melakukan pembelian impulsif. Hal ini terbukti dengan banyaknya hal-hal dan makanan kecil yang ditawarkan di etalase dekat kasir.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.