Ilustrasi momen bonding orangtua dengan anak (Sumber/Wavebreakmedia)
“Kalau kamu gak beresin mainanmu sekarang, mama buang semuanya.”
Ancaman yang terlalu sering diucapkan hanya bikin anak semakin nakal dan membangkang. Apalagi jika ancaman tersebut sering banget cuma omong doang. Lama-lama omonganmu gak bakal dianggap penting oleh anak.
Biasanya orang tua suka memberi ancaman yang berlebihan, dan ini sebaiknya dihindari. Agar anak bisa lebih patuh terhadap apa yang kamu ucapkan, lebih berhati-hati lagi terhadap jenis ancaman yang kamu berikan.
Pastikan memang ancaman itu bisa dilakukan, sehingga anak jadi tahu jika orang tuanya sudah berkata A pasti akan dilakukan.
Orang tua memang memiliki otoritas terhadap anak karena bertanggung jawab terhadap kebahagiaan maupun kesejahteraan anak.
Akan tetapi, bukan berarti orang tua boleh untuk mengatur semua hal dalam kehidupan anak, bahkan hingga perkara remeh seperti hobi atau seleranya.
Tindakan seperti ini sama halnya micromanaging yang kerap dilakukan oleh atasan di kantor, dan itu gak baik, lho. Anak jadi merasa terkungkung.
Hal lain yang sering dilakukan strict parents, yaitu sering memerintah sesuatu tanpa membimbing. Padahal, namanya anak masih dalam proses belajar. Jadi, wajar jika anak belum mengetahui sesuatu. Di sinilah tugas orang tua untuk mengarahkan agar ia bisa mengerti.
Itu tadi beberapa hal yang umum dilakukan oleh orang tua yang terlalu tegas. Sebaiknya perbaiki, ya, karena dampaknya gak baik pada anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.