Pernikahan (Unsplash/Elvis Bekmanis)
Cara kamu berpikir tentang uang dan bagaimana mengelolanya sangat ditentukan oleh pengalaman pribadi kamu sendiri, seperti kelas keuangan yang mungkin pernah kamu ambil, atau cara orangtua kamu mengajarkan nilai uang kepada kamu. Akibatnya, enggak ada cara untuk mengetahui sikap seseorang terhadap uang tanpa komunikasi yang terbuka.
Nah, cara kamu dan pasangan berpikir tentang uang harus disamakan agar enggak ada kesalahpahaman di antara kedua belah pihak.
Sebagai pasangan muda yang baru menikah, aset dan utang kamu sekarang saling terkait. Oleh karena itu, perlu keterbukaan untuk saling mengakui kondisi keuangan masing-masing. Aset dan tabungan apa saja yang kamu miliki? Investasi apa yang kamu miliki? Apakah kamu memiliki utang kartu kredit? Apakah ada cicilan-cicilan yang belum lunas? Berapa besar penghasilan yang kamu dapatkan yang kamu kelola untuk semua kebutuhan keuangan kamu?
Dengan berdiskusi, kalian jadi tahu bagaimana kondisi keuangan masing-masing dan nantinya akan mempermudah kalian untuk merencanakan keuangan di masa mendatang.
Setelah kamu saling memahami dan mengerti tentang kepemilikan uang masing-masing, diskusikan hal yang ingin kamu miliki atau lakukan. Mungkin saja, kamu ingin merintis dan mengembangkan usaha. Namun, pasangan kamu enggak menyetujui dan menginginkan uang tersebut digunakan untuk hal yang lain.
Penetapan tujuan dan perencanaan hidup adalah kunci untuk pernikahan yang berhasil. Tentukan tujuan keuangan bersamamu dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.