Menu

Jangan Keliru Moms! Yuk Kenali Penyebab, Gejala, dan Jenis Alergi Pada Si Kecil

25 Agustus 2021 14:45 WIB
Jangan Keliru Moms! Yuk Kenali Penyebab, Gejala, dan Jenis Alergi Pada Si Kecil

Dokter Spesialis Anak dari RS MMC, Jakarta, dr. Cindy Diana Christie, Sp.A, saat menjadi pembicara dalam webinar ‘Mengenal Berbagai Alergi yang Sering Timbul pada Anak’, sebagaimana dipantau HerStory, Rabu (25/8/2021). (HerStory/Riana)

Lalu, makanan apa yang paling sering memicu alergi. Dr Cindy bilang, ada sedikitnya 8 makanan paling sering memicu alergi, yaitu susu sapi, telur, ikan, kacang, seafood, gandum, maupun kedelai.

“Bila dilihat dari usia, biasanya 1 tahun pertama kehidupan itu alergi yang paling sering muncul adalah karena susu sapi, telur, dan soya. Lalu, usia 2 tahun lebih itu biasanya pemicunya adalah buah polong, sayur. Dan usia lebih dari 3 tahun itu biasanya serbuk bunga, maupun buah-buahan,” imbuhnya.

Lantas, bagaimana seorang anak dicurigai alergi?

“Menyoal itu, harus mencari tahu jenis makanan yang diduga pencetus alerginya apa, kemudian jarak waktu antara makanan pencetus alergi dan timbulnya alergi berapa lama kejadiannya, jumlah makanan yang dikonsumsi sampai timbul alergi, apakah makanannya mentah atau makan saat dikonsumsi, kemudian kita lihat manifestasi yang timbul, apakah ada gatal, eksim, sesak, asma, bengkak, nyeri perut, dan sebagainya. Kemudian dilakukan pencatatan makanan harian,” terang dr Cindy.

Dr Cindy melanjutkan, untuk melihat kecurigaan alergi itu, pada umumnya dokter akan melakukan uji kulit atau melihat evaluasi pemeriksaan Imunoglobulin E Spesifik dalam darah dan kemudian melakukan eliminasi atau penghindaran jenis makanan yang dianggap alergi untuk beberapa waktu sekitar 2-3 minggu. Kemudian dokterpun akan mengujinya kembali (provokasi), yaitu untuk mengetahui makanan ini benar tidak penyebab alergi.

“Orang tua juga harus diedukasi membaca lebel makanan, kira-kira kalau misalnya anak alergi susu sapi maka orang tua harus mengecek label makanan apakah ada terkandung susu sapi atau tidak. Kemudian dilakukan penangkalan gejala dan menanggulangi, pemberian obat-obatan sesuai dengan indikasi misalnya antialergi, dan evaluasi berkala setiap 6 bulan apakah pasien sudah toleran apa sudah bisa mengkonsumsi makanan tersebut,” tandas dr Cindy.

Baca Juga: Komitmen Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Rumah Sakit St. Carolus Summarecon Serpong Dapat Penghargaan dari Pemerintah, Intip Gerakannya!

Baca Juga: Moms Merapat! Simak 6 Tips Menjaga Kesehatan Anak saat Kualitas Udara Memburuk, Salah Satunya Cukupi...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan