Ilustrasi pusing yang merupakan salah satu gejala dari anemia dan darah rendah. (Freepik/benzoix)
Anemia kronis bisa berdampak dan membawa bahaya tersendiri pada setiap tahap pertumbuhan anak (bayi, masa kanak-kanak, dan remaja).
Selain itu, sebuah penelitian yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa anemia defisiensi zat besi yang parah dapat mengakibatkan perkembangan anak secara mental, kognitif, dan motorik melambat.
Seperti diketahui, zat besi merupakan nutrisi penting untuk perkembangan otak.
Bahaya penyakit anemia yang paling parah adalah kematian. Beberapa jenis anemia yang diturunkan (genetik), seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Kehilangan banyak darah dengan cepat dapat menyebabkan anemia akut dan parah, hingga berakibat fatal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.