Menu

Angkat Tema ‘The Future of X’, IdeaFest 2021 Siapkan Suguhan yang Lebih Spesial! Penasaran?

18 November 2021 19:22 WIB
Angkat Tema ‘The Future of X’, IdeaFest 2021 Siapkan Suguhan yang Lebih Spesial! Penasaran?

Para narasumber di acara Virtual Media Luncheon IdeaFest 2021 “The Future of X”, Kamis (18/11/2021). (Riana/HerStory)

Di kesempatan yang sama, Adryanto Pratono, selaku CEO of JUNI RECORDS, mengatakan, IdeaFest Music Camp adalah salah satu program baru yang tahun ini dihadirkan IdeaFest bersama dengan JUNI Records. Pria yang karib disapa Boim ini pun bilang, untuk memajukan industri musik, diperlukan adanya dukungan dan kolaborasi dari setiap insan kreatif dalam menghasilkan karya yang inovatif.

Dan hal tersebut, aku Boim, pun mendorongnya untuk berkolaborasi bersama IdeaFest dengan menghadirkan IdeaFest Music Camp. Ia pun mengatakan, melalui program ini, pihaknya akan menghadirkan workshop yang dapat mendorong talenta baru di industri musik dan membuat industri kreatif lebih adaptif serta dinamis.

Di tahun pertama hadirnya program ini, kata Boim, sebanyak lebih dari 200 peserta telah berpartisipasi dengan antusiasme yang sangat besar. Dari 200 peserta tersebut, JUNI Record juga telah memilih dan mengkurasi menjadi 9 peserta yang akan mendapatkan kesempatan menunjukkan bakatnya di panggung IdeaFest 2021.

“Sebenarnya idenya sendiri udah dari tahun lalu, dari waktu pandemi itu kita udah ngobrol kita pengen punya workshop yang bisa encourage nama-nama baru yang nantinya kurang lebih begitu masuk industri yang juga semakin liquid ini, semakin cair ini, mereka siap gitu. Gak yang mereka lagi menggebu-gebu kreativitasnya tetapi juga kehilangan arah gitu. Nah kita lewat ini IdeaFest Music Camp ini ada 2 hari kan, masing-masing 1 hari itu ada 3 kelas workshop jadi ada 16 workshop, mentor mentornya adalah semua dari produser, dari festival author, dari sound enginer nomor 1 di Indonesia. Lalu ada production director, kita semua workshop bareng buat ngobrol sama si nama-nama baru ini. Tapi gimana sih caranya nama-nama baru ini bisa ikut workshop ini gitu, jadi kita bikin 4 subission, senang banget karena tahun ini, tahun pertama tapi submission-nya banget gitu. Ada 200 nama yang submit ke kita, mereka udah submit lagunya, band vocal-nya, termasuk soalnya termasuk Raider bandnya buat kita bedah. Menurut saya, ini total adalah sebuah workshop yang membedah musik dari production sampai nanti siap ditampilkan di atas panggung. Harapannya, tahun depan bisa lebih besar lagi,” paparnya.

Sementara itu, Iwan K. Lukminto, selaku Founder of Tumurun Private Museum, mengatakan, pihaknya tertarik untuk bergabung di IdeaFest ini lantaran ingin mempopulerkan seni rupa dan juga lebih menginspirasi generasi muda terkait seni rupa ini. Sebab, seni rupa ini selalu bersandingan dengan ide-ide kreatif dan juga ekonomi kreatif.

“Kami diundang untuk menjadi pembicara nanti di acara tanggal 27 November, di mana dalam tema ini adalah bagaimana museum bisa membentuk budaya masyarakat yang lebih berbudaya. Di sini kemungkinan kita bisa lebih lanjut mendiskusikan dan melihat kembali seperti apa perkembangan seni rupa khususnya di Indonesia. Kalau kita bisa melihat bangsa yang maju seperti Amerika ataupun bangsa Eropa atau Asia lainnya, mereka bisa dinilai sebagai bangsa yang maju itu apabila mereka bisa mengapresiasi seni rupa. Jadi di sini kami ingin lebih mempopulerkan dan juga lebih menginspirasi seni rupa khususnya untuk generasi muda, dan juga seni rupa ini juga selalu bersandingan dengan ide-ide kreatif dan juga ekonomi kreatif, jadinya di sini nanti akan kami lanjutkan acara tanggal 27 November,” paparnya.

Baca Juga: Mengancam Ekosistem Industri Kreatif, DJKI Lindungi Hak Musisi Lewat Lisensi Lagu dan/atau Musik

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: