Ilustrasi bekerja tengah malam. (Unsplash/Victoria Heath)
Priska mengatakan, seseorang yang workaholic dapat berisiko mengalami masalah kesehatan yang menurun yang pada akhirnya mengakibatkan seseorang mudah sakit-sakitan, gak enak badan, maag, hingga tipes.
"Workaholic juga terjadi pada masalah waktu luang. Bahkan sampai tidak punya lagi untuk bersantai. Kalau orang isi energinya sendirian, ketemu teman, menonton film, itu sudah nggak bisa lagi. Dan ini menjadi salah satu tandanya" ungkap Priska.
Ia mengatakan, terjadinya workaholic ditandai sebagai bentuk dari adiksi. Di mana ini menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mengalami yang namanya kecanduan bekerja.
"Justru ini setara dengan alcoholic. Atau bentuk adiksinya seperti bermain game dan media sosial. Jadi ini serupa dengan itu," katanya.
Priska melanjutkan, komponen dari workaholic yaitu Salience, di mana kerja menjadi prioritas utama yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan juga perilaku seseorang.
"Prioritas utamanya itu ya kerja. Jadi, ya, kerja lagi dan kerja lagi," pungkas Priska.
Jadi, mulailah untuk mecoba menyeimbangkan waktu kerja dan istirahatmu ya, Beauty. Agar gak mempengaruhi kesehatan dan juga mentalmu.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.