Ilustrasi self-harm (Pexels)
Konsep G-spot, zona penginduksi kenikmatan yang seharusnya berada di dalam dinding depan miss v, telah menjadi topik populer selama bertahun-tahun.
Namun, konsep ini justru sulit dipahami karena kemungkinan G-spot gak ada.
Bahkan, peneliti belum bisa menemukan tempat khusus ini.
Penulis buku 'The Vagina Bible', Gunter pun mengira Gräfenberg (penemu konsep G-spot) salah menafsirkan bagian lain dari organ intim wanita, seperti klitoris yang penuh saraf.
"Bagian bawah vagina, dekat dengan uretra, akan terasa 'hebat' bagi banyak wanita karena rangsangan di sini mengakses klitoris, tetapi dibutuhkan rangsangan yang tepat," katanya.
Sebenarnya PMS, seperti klamidia, sifilis, gonore, dan HIV, dapat diobati dengan obat-obatan untuk mencegah penularan penyakit ke pasangan.
Selain itu, orang dapat menurunkan risiko penyebaran PMS ke pasangannya jika mereka menggunakan kondom.
Tes PMS yang dilakukan secara teratur juga dapat mencegah penyebaran infeksi tanpa membahayakan kehidupan seks seseorang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.