Wanita dengan bau ketiak. (Pinterest/Freepik)
Walaupun keringat berlebih bisa disebabkan oleh hal-hal yang berbeda, kadang-kadang bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang rendah. Disaat yang sama, orang dengan gula darah rendah mungkin juga mengalami kelaparan, kegelisahan, pusing, pusing, dan masalah penglihatan.
Keringat berlebih pada satu area tubuh, seperti leher, ketiak, telapak tangan, atau telapak kaki disebut hyperhidrosis. Daerah-daerah ini paling terpengaruh karena tingginya konsentrasi kelenjar keringat.
Hyperdosis memang tidak mengancam keselamatan jiwa, tetapi dapat menimbulkan rasa enggak nyaman dan rasa malu. Jika kamu melihat noda keringat pada t-shirt di sekitar ketiak atau jika telapak tangan selalu basah, lebih baik berkonsultasi dengan dokter.
Keringat berlebih mungkin disebabkan oleh obat yang diminum. Enggak ada yang perlu ditakutkan karena keringat adalah efek samping yang umum dari berbagai obat, seperti antibiotik, obat tekanan darah, dan obat-obatan psikiatri.
Menopause atau perimenopause akan terasa dada kamu panas luar biasa hingga kepala mengeluarkan keringat yang berlebihan. Perubahan kadar estrogen menyebabkan tubuh berkeringat, disfungsi siklus menstruasi, migrain, hot flashes, dan kedinginan.
Obesitas adalah kelainan yang ditandai dengan adanya jumlah besar lemak dalam tubuh. Genetika, rasa malas, diet yang tidak sehat, kebiasaan makan, obat-obatan tertentu, dan kurang tidur menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lain yang lebih parah. Obesitas menyebabkan hiperhidrosis sekunder.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.