Menu

Gini Lho Moms Cara Hentikan Anak yang Mulai Berani Berkata Kasar, Jangan Langsung Memarahinya!

13 Januari 2022 17:10 WIB
Gini Lho Moms Cara Hentikan Anak yang Mulai Berani Berkata Kasar, Jangan Langsung Memarahinya!

Ilustrasi anak yang belum bisa mengendalikan emosinya. (Freepik/master1305)

Coba abaikan terlebih dahulu

Bereaksi dan merespons saat anakmu mulai berbicara dengan kata-kata buruk dan kasar, bisa saja membuat mereka menjadi lebih paham dengan apa yang diucapkan. Sabar dan perhatikan apakah mereka lupa setelah mengucapkan kata-kata kasar sesekali. 

Jika Kamu memiliki ledakan, mereka dapat menikmati reaksimu dan dapat mengulanginya. Namun, saat anakmu sudah terus-terusan berkata kasar itu saatnya ayah dan ibu bertindak.

Biarkan mereka tahu mengapa itu buruk

Cobalah jelaskan kepada anakmu bahwa berkata kata-kata kasar dan buruk tidak baik untuk diucapkan dan digunakan. Jelaskan kepada anakmu mengapa menggunakan bahasa yang buruk tidak dapat diterima di rumah dan masyarakat.

Biarkan mereka mengerti dengan jelas bahwa berbicara dengan benar akan membuat mereka menjadi anak yang baik. 

Gunakan kata-kata yang tepat

Karena bahasa itu sendiri baru bagi balitamu, mereka mungkin bingung tentang apa yang baik dan apa yang buruk ketika mereka terus-menerus mendengar kata-kata yang digunakan oleh orang yang berbeda. 

Saat berada di rumah, gunakan hanya kata-kata yang tepat, sehingga anakmu akan mengerti mana yang harus diikuti. Cinta dan ketekunan dapat memberikan hasil yang baik dalam menghentikan anakmu dari menggunakan kata-kata buruk sementara kemarahan dan reaksi berlebihan dapat menyebabkan hasil negatif.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya