Illustrasi orang tua menerapkan toxic masculinity (Bearfotos)
Masa laki-laki dipimpin sama perempuan? Jiwa kepemimpinan merupakan anugerah yang tak semua orang miliki. Nggak semua orang, baik itu laki-laki atau perempuan, mempunyai aspek yang kuat dalam kepemimpinan. Untuk itu, penting sekali menerapkan pemahaman bahwa buka saja anak laki-laki yang harus menjadi pemimpin.
Ayo, lawan saja. Dalam toksik maskulinitas, laki-laki seolah-lah mendapat perspekstif sebagai manusia yang harus agresif. Apakah ini baik? Tentu saja tidak. Anak perlu belajar cara menyelesaikan masalah dengan diplomatis. Anak-anak juga perlu belajar membela diri sendiri dengan cara yang tepat.
Anak-anak perlu belajar tentang kekalahan sedini mungkin. Mereka mungkin mengalami kekalahan dan dari itu perlu belajar mengenali kelemahan serta kelebihan lawannya. Menamamkan kalimat ini bisa membuat anak berpikir kalau kelelahan bisa merusak maskulinitas laki-laki. Lebih kalah sering merasa frustasi, cemas dan kecewa. Tentu saja ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan mental mereka.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.