Menu

Masuki Masa Transisi Pasca-Pandemi, Pakar: Orang Tua Perlu Pahami Perkembangan Sosial Emosional Anak

28 Juni 2022 21:44 WIB
Masuki Masa Transisi Pasca-Pandemi, Pakar: Orang Tua Perlu Pahami Perkembangan Sosial Emosional Anak

Ilustrasi anak hiperaktif dan autis bermain bersama. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, selama hampir dua tahun, pembatasan fisik dan sosial akibat pandemi menyebabkan masalah kesehatan yang mempengaruhi emosional, mental, dan perkembangan terutama pada anak. Anak-anak usia dini kehilangan tingkat interaksi yang merupakan tonggak penting bagi perkembangan sosial emosionalnya.

Memasuki masa transisi dimana orangtua maupun anak mulai memiliki rutinitas baru dan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sosial menuntut adanya upaya adaptif. Tiap keluarga diharapkan dapat merespon secara memadai terhadap perubahan yang diperlukan dan menguatkan fungsi-fungsi keluarga agar mampu menghadapi situasi yang tidak diinginkan.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan, momen transisi menjadi kesempatan baik untuk mengasah dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, utamanya dalam perkembangan sosial emosionalnya.

“Anak usia dini pada dasarnya rentan karena mereka bergantung pada orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan paling dasarnya. Kami memahami bahwa anak membutuhkan lingkungan terdekatnya untuk merangsang dan memberikan kesempatan tumbuh kembang yang optimal,” kata Arif, saat sesi webinar "Kiat Keluarga Indonesia Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi", Selasa (28/6/2022).

Arif menambahkan, sebagai perusahaan yang ramah keluarga, Danone juga memberikan dukungan kepada para orangtua agar si kecil dapat tumbuh optimal melalui pemberian cuti melahirkan bagi karyawan, yakni cuti 6 bulan bagi ibu dan 10 hari bagi ayah.

“Kami juga secara aktif memberikan edukasi seputar kesehatan dan nutrisi untuk publik seperti halnya dalam Bicara Gizi hari ini. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kolaborasi orangtua untuk dapat memberikan stimulus yang tepat agar mencapai keberhasilan dalam mengembangkan aspek sosial emosional anak,” beber Arif.

Baca Juga: Moms-Dads Harus Pahami, Ini 4 Hal yang Akan Ditunjukkan Si Kecil Jika Kekurangan Kasih Sayang dari Keluarga

Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Kenalkan ALIBATA, Apa Itu? Simak Yuk Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan