ilustrasi wanita mengalami pelecehan seksual (Ultimagz/Edited by HerStory)
Korban mengaku bingung karena merasa ada sesuatu yang mengganjal dengan usulan tersebut. Pasalnya, sebelumnya sang dokter sempat mengatakan kalau data rapid test bisa diganti untuk kepentingan penerbangan.
Korban sempat mengurungkan niat untuk membatalkan jadwal keberangkatan, lantaran ia tak mau membawa virus yang dapat menularkan orang yang ia temui di Nias. Singakt cerita, korban pun tetap dipaksa mengikuti rapid test ulang oleh pelaku.
Ia pun akhirnya dibawa ke tempat yang sepi dan dimintai sejumlah uang tambahan senilai Rp1,4 juta dengan dalih kalau sang dokter sudah membantunya.
"Di situ dokternya bilang "mba, saya kan sudah bantu mba nih, bisa lah mba kasih berapa, saya juga sudah telpon atas sana sini, bisa lah mba kasih". di situ aku kaget dong, yaudalah karna gamau ribet juga aku tanyain lah langsung "berapa?"," akunya.
"si dokter jawab "mba mampunya berapa? misal saya sebut nominalnya takut ga cocok" hhh si anjing. yaudalah aku asal jawab aja "sejuta?" eh si dokter miskin ini jawab "tambahin dikit lagi lah mba" si tai yaudah karna aku males ribet orangnya, aku tambahin jadi 1,4jt," sambungnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: