Menu

Gaungkan Konsep Sustainability di Berbagai Lini, Ini Gebrakan Asrini Suhita sebagai Pemimpin Wanita di P&G Indonesia

30 Agustus 2022 07:30 WIB
Gaungkan Konsep Sustainability di Berbagai Lini, Ini Gebrakan Asrini Suhita sebagai Pemimpin Wanita di P&G Indonesia

Asrini Suhita, Sales Senior Director &Sustainability Leader di P&G Indonesia. (Istimewa/Edited By HerStory)

Sustainability is Not a Charity

Kemudian, terkait peran perempuan dalam hal sustainability sendiri, Ririn melihat saat ini perannya belum maksimal. Karena menurutnya, ranahnya banyak ke teknis, seperti pengolahan sampahnya, bagaimana caranya mendaur ulang sampah, dsb. 

Meski begitu, Ririn beranggapan, peran perempuan dalam hal sustainability ini akan terus meningkat, karena menurutnya akan ada banyak hal yang bisa dibawa perempuan dalam hal sustainability ini. 

Ririn pun berpandangan, kaum perempuan merupakan salah satu penggerak perubahan dengan kekuatan yang cukup besar, termasuk halnya dalam mewujudkan dunia yang berkelanjutan atau sustainability. Jika semakin banyak perempuan mulai mengambil peran sebagai perempuan berdaya untuk melakukan perubahan dari sekarang, tentunya tujuan utama untuk menciptakan keberlanjutan atau sustainability akan lebih mudah untuk dicapai.

"Sama yang seperti tadi saya bilang, filosofinya kan sebenarnya konsumen yang harus kita ajak kerjasama untuk bisa mendaur ulang sampah. Mereka juga harus bisa lebih sustainable dalam kehidupan sehari-harinya, dan di sini, peran perempuan menjadi signifikan karena perempuan itu mewakili sekitar 50 persen dari keseluruhan populasi. Jadi nilai tambah perempuan di situ. Kita bisa tahu area-area kehidupan yang lain dari yang grassroot banget, dari gimana caranya ngajarin anak untuk buang sampah, cara memilahnya, cara mengolahnya,sampai solusi-solusi yang diberikan sepertinya akan menjadi lebih kaya lagi, kalau perempuan itu bisa diikutsertakan lebih banyak lagi dalam sustainability," tutur Ririn.

"Jika banyak perempuan yang berperan dalam sustainability, maka bukan hal yang tak mungkin kita dapat menciptakan keberlanjutan serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup, kesejahteraan ekonomi masyarakat hingga melaksanakan tata kelola yang dapat menjaga segala aspek kehidupan dari satu generasi hingga ke generasi berikutnya," sambung Ririn.

Nah Beauty, tentunya memaksimalkan program sustainability ini gak semudah membalikan telapak tangan, ya. Pun demikian diutarakan Ririn, ia pun menghadapi banyak tantangan dalam menyukseskan program sustainability. Pasalnya, kata Ririn, sustainability sendiri adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan. Tak seperti masalah pada bisnis lazimnya, sustainability ini, lanjut Ririn, belum ada footprint-nya.

"Ya, jadi sustainability ini modelnya masih abstrak banget. Jadi yang saya dan tim saya lakukan di P&G, kita selalu try, pilot, abis itu expand. Itu salah satu tantangannya ya, bisnis modelnya itu belum jelas. Jadi kita harus banyak coba-coba sampai dapat yang paling cocok yang mana. Nyobain juga gak satu. Nyoba 5 hal, cari tahu mana yang terbaik. Lalu kita pilot dan kita expand. Selain tantangan pekerjaan, tantangan dari peran dan identitas saya sebagai perempuan juga tak kalah menantang. Misalnya dari segi membagi waktu aja udah berat ya. Tapi dukungan dari perusahaan sih yang bikin saya happy banget karena P&G sudah terbukti sangat support perempuan juga," beber Ririn.

Nah, melihat banyaknya tantangan dalam sustainability ini, Ririn pun mengaku punya personal value yang memang sejalan dengan tempatnya bernaung, yakni sustainability sebagai bagian dari misi untuk menjadi force for growth dan force for good.

"Sebenarnya untuk sustainability, personal value saya yang sejalan dengan P&G, yaitu menjalankan program sustainability sebagai bagian dari misi untuk menjadi force for growth dan force for good. Kenapa? Pertama, force for good, sudah pasti ya, karena bumi kita cuma satu, jadi kita mesti bisa terus mengusahakan hal-hal baik untuk lingkungan kita. Our program needs to be something good that we bring to the environment, something good that we bring to the consumer," ujar Ririn.

"Kedua, force for growth, yakni menjadikan sustainability sebagai salah satu business strategy. Kadang-kadang orang pikir sustainability itu CSR, padahal itu sama sekali bukan CSR. It's not a charity. Pertama, sustainability itu untuk menjaga kesejahteraan bumi kita yang masih ada. Kedua, kita sekarang kita juga menjangkau segmen konsumen yang semakin lama semakin muda. Mereka gak milih sesuatu karena bagus saja. Tetapi mereka juga memilih brand-brand yang merepresentasikan value mereka sendiri. Jadi semakin kita bisa merepresentasikan value yang juga berharga bagi mereka, they will choose our brand," sambung Ririn.

Baca Juga: Studi SANOIN Menyebutkan 1 dari 4 Orang di Asia Tenggara Mengidap Anemia, Intip Yuk Gejalanya!

Baca Juga: Lewat We See Equal, P&G Indonesia dan Save the Children Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak-anak

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: