Ilustrasi balita makan buah (Shutterstock / Edited by HerStory)
“Energi yang masuk dibagi menjadi dua. Energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh kembang, jadi dipakai untuk membentuk antibodi melawan kuman/bakteri,” jelas dr. Harun.
Setelah itu masih ada dampak jangka pendek dan panjang pada kesehatan anak.
“(Nutrisi yang masuk sudah tak bisa ‘naik’ ke atas (menambah tinggi anak), makanya ke samping (dan menyebabkan obesitas),” kata dr. Harun. Obesitas ini kemudian yang menjadi pemicu penyakit lainnya, seperti diabetes dan gangguan reproduksi.
Cara Mencegah Stunting
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kondisi stunting bisa dicegah. Lantas, bagaimana caranya? Sekretaris Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Hendra Jamal mengatakan, dibutuhkan peran ibu dalam hal ini.
Ketika ibu merencanakan kehamilan dan mengetahui dirinya hamil, ia sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya dengan mengonsumsi makan makanan bergizi seimbang. Nutrisi baik ini dibutuhkan agar proses konsepsi kehamilan berjalan baik juga serta janin tumbuh dan berkembang optimal selama kehamilan.
Hal lainnya yang perlu ibu lakukan selanjutnya untuk mendukung golden period anak, kata Hendra Jamal, adalah setelah anak lahir. Yakni:
Untuk mencegah anak stunting dan mendukung pemberian MPASI yang benar, pemerintah melakukan beberapa upaya. Di antaranya:
Cara Pemberian MPASI yang Benar
Namanya juga bayi, tentunya pemberian makannya berbeda dengan orang dewasa. Begini kata dr. Harun mengenai strategi pemberian MPASI yang benar untuk buah hati, Moms.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.