Menu

Cegah Stunting Datang, Yuk Moms Simak 5 Cara Memberi MPASI untuk Anak yang Benar

08 September 2022 10:00 WIB
Cegah Stunting Datang, Yuk Moms Simak 5 Cara Memberi MPASI untuk Anak yang Benar

Ilustrasi balita makan buah (Shutterstock / Edited by HerStory)

1. Berikan MPASI Tepat Waktu

Bukannya asal-asalan ketika para ahli kesehatan anak menyatakan bayi bisa diberikan MPASI mulai usia 6 bulan, Moms. Di usia itu, umumnya bayi sudah bisa duduk sendiri, menegakkan lehernya, melebarkan mulutnya serta koordinasi mata, mulut, dan tangannya sudah baik sehingga mampu meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut. Dan lagi, pencernaan anak sudah lebih siap menerima makanan selain ASI.

“Jadi, jangan kurang dari 6 bulan agar lambung atau usus bayi tak luka. Jangan juga lebih dari itu, sebab bayi akan ketinggalan nutrisi yang dibutuhkan,” papar dr. Harun.

2. MPASI Bayi Harus Adekuat, Perbanyak Protein Dibanding Serat

Menu MPASI anak harus mencakup karbohidrat, protein (utamakan sumber hewani), buah, sayur, dan lemak yang berasal dari minyak, santan, margarin atau butter.

Dr. Harun menyarankan, penggunaan serat, gula, dan garam harus dibatasi. Serat cukup diperkenalkan saja pada anak, jangan dijadikan kebutuhan utama.

“Gula dan garam sebenarnya sudah tersedia dari bahan makanan si kecil,” jelas dr. Harun. Sementara, hingga usia anak 2 tahun, serat cukup dikenalkan saja.

“Jika berlebihan akan membuat kembung, sering kentut, rewel. Enggak semua serat bikin buang air besar lancar. Justru ada bikin sembelit pada anak, atau ada yang halangi absorbsi dari mikronutrien,” tambahnya lagi.

3. Lebih Baik Membuat Makanan Sendiri

Usahakan ibu selalu membuat MPASI sendiri di rumah. Dengan demikian proses pembuatan dan pemberian MPASI dilakukan dengan aman dan higienis.

Dalam acara ini, Mothercare mengenalkan produk terbarunya, Twistshake Food Processor (brand Swedia), yakni alat pengolah MPASI multi 6 in 1 yang dapat digunakan mulai dari mengukus, mencampur makanan, menghaluskan, memanaskan, menghangatkan dan mensterilkan botol dan makanan.

“Produk ini dibuat dengan berbagai fungsi yang memudahkan kinerja ibu agar lebih praktis dan cepat saat menyiapkan makanan. Tampilan menarik pada rangkaian alat makan juga membantu buah hati semakin tertarik pada makanan yang disajikan,” kata General Manager Mothercare Indonesia Ingga Gloriana.

4. Pemberian Makan Responsif

Tujuan anak makan tak hanya membuat perutnya kenyang, tetapi juga ada interaksi antar orang tua dan anak melalui stimulasi yang tepat.

Dan ketika ASI ibu tak lagi mencukupi di masa MPASI, dr. Harun menyarankan agar ibu tak segera menggantinya dengan susu formula, tetapi tambahkan asupan MPASI-nya.

“Susu formula bukan pengganti ASI, jadi kalau ASI kurang, tambahkan MPASI-nya. Dari (jadwal makan bayi) 2 kali jadi 3 kali ditambah camilan.”

5. Temukan Solusi Saat Anak Susah Makan

Kreativitas Moms diperlukan dalam hal ini. Moms bisa menerapkan beberapa cara, di antaranya:

Tetap berikan makanan rumahan yang sehat, baik makanan utama ataupun camilan.

Tawarkan jenis makanan baru setelah 10-15 kali pemberian jenis makanan sebelumnya.

Hindari asumsi anak tak suka dengan jenis-lenis makanan tertentu.

Berikan finger foods yang sehat sehingga anak dapat belajar makan secara mandiri.

Jangan memaksa atau memarahi anak bila ia menolak makan.

Demikianlah Moms cara pemberian MPASI yang benar untuk buah hati Moms. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Moms.

Baca Juga: Demi Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Bayer Adakan Program Cegah Stunting (CETING) Kepoin Yuk Moms Programnya!

Baca Juga: Dukung Penurunan Angka Stunting, PT Nestlé Indonesia Tekankan Inisiatif Berkelanjutan Demi Peringati Hari Gizi Nasional, Simak Yuk Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan