Ilustrasi kanker serviks (Freepik/Edited By HerStory)
Menurut Steve Vasilev MD, ahli onkologi ginekologi dan direktur medis Integrative Gynecologic Oncology di Pusat Kesehatan Providence Saint John dan Profesor di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, hal yang disayangkan tentang kanker serviks adalah hanya ada sedikit tanda atau gejala awal yang dapat diandalkan.
"Bila terjadi pendarahan atau keputihan yang tidak normal, seringkali sudah dikaitkan dengan kanker serviks dengan ukuran yang signifikan. Jika ada rasa sakit, itu mungkin berarti kanker yang lebih besar,” paparnya.
Sementara itu, Monique May, MD, menambahkan bahwa pendarahan atau bercak yang tidak biasa akibat kanker serviks akan sering terlihat setelah melakukan hubungan seksual. Nyeri juga bisa terjadi.
Kemudian, Dr. Lightner menyarankan hal-hal berikut untuk mengurangi risiko kanker serviks, yakni:
American Cancer Society menjelaskan bahwa pengobatan kanker serviks bergantung pada stadium. Untuk tahap awal kanker serviks, ketika kanker terlokalisasi di serviks, pembedahan, atau radiasi yang dikombinasikan dengan kemo dapat digunakan.
Untuk tahap selanjutnya, pengobatan utama seringkali adalah radiasi yang dikombinasikan dengan kemoterapi.
Kemo (dengan sendirinya) biasanya digunakan untuk mengobati kanker serviks stadium lanjut. Dan menurut NIH, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kanker serviks adalah 65,8 persen.
Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: