Ilustrasi kateter urin pada pasien (Suara.com)
Ada beberapa hal lain yang menyebabkan inkontinensia urine sementara atau terjadi dalam jangka waktu tertentu saja, yaitu:
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi di dalam saluran kemih (uretra, ureter, kandung kemih dan ginjal) dapat menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil
Kehamilan
Selama kehamilan, rahim memberi tekanan ekstra pada kandung kemih saat mengembang. Sebagian besar wanita yang mengalami inkontinensia selama kehamilan menyadari bahwa inkontinensia akan hilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
Obat-obatan
Inkontinensia dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, termasuk diuretik dan antidepresan.
Minuman
Mengonsumsi minuman tertentu, seperti kopi dan alkohol, dapat membuat seseorang perlu buang air kecil lebih sering. Jika kamu berhenti mengonsumsi minuman ini, kebutuhan untuk sering buang air kecil pun akan menurun.
Sembelit
Sembelit kronis (tinja yang keras dan kering) dapat menyebabkan seseorang memiliki masalah kontrol kandung kemih.
Jenis inkontinensia urin biasanya berkaitan dengan penyebabnya. Termasuk:
Inkontinensia stress yaitu urine bocor saat batuk, tertawa, atau melakukan aktivitas tertentu.
Inkontinensia urge yaitu da dorongan tiba-tiba dan kuat untuk buang air kecil dan urine bocor pada saat yang sama atau setelahnya.
Inkontinensia overflow yaitu ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dapat menyebabkan kebocoran.
Inkontinensia total kandung kemih tidak dapat menyimpan urine.
Inkontinensia fungsional yaitu urine keluar karena seseorang tidak dapat ke toilet tepat waktu (masalah mobilitas).
Inkontinensia campuran yaitu kombinasi berbagai jenis inkontinensia urine.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.