Seorang Bayi yang sedang memakan sesuatu (Unsplash/Colin Maynard)
Para peneliti menghasilkan 3 model gangguan perkembangan saraf berbasis sel yang berbeda, termasuk lapisan sel 2D dan struktur mirip otak 3D. Model-model ini didasarkan pada sel induk berpotensi majemuk yang diinduksi manusia (hiPSC), yang dihasilkan oleh sel dewasa khusus yang diprogram ulang secara genetic.
Pemodelan mereka mengungkapkan bahwa infeksi HSV-1 dalam sel-sel ini mengakibatkan kematian sel serta gangguan produksi neuron baru. Penyakit ini juga meniru fitur patologis gangguan perkembangan saraf di otak janin manusia, termasuk kelainan pada struktur otak. Model 3D juga menunjukkan bahwa infeksi HSV-1 mendorong penyebaran abnormal sel non-neuron yang disebut mikroglia bersama dengan aktivasi molekul inflamasi.
Menurut peneliti, temuan ini membuka jalan terapeutik baru untuk menargetkan reservoir virus yang relevan dengan gangguan perkembangan saraf.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.