Menu

Gak Perlu Ribet dan Mahal, Ahli Pangan Sebut Sederet Makanan Tradisional Ini Bisa Jadi Benteng Pencegah Stunting, Catat Moms!

18 Oktober 2022 05:35 WIB
Gak Perlu Ribet dan Mahal, Ahli Pangan Sebut Sederet Makanan Tradisional Ini Bisa Jadi Benteng Pencegah Stunting, Catat Moms!

Ilustrasi anak-anak yang memiliki masalah gizi (Shutterstock/Gary Yam)

Hindah juga bilang, lewat pendekatan gastronomi, kaum muda bisa membantu akselerasi pencegahan stunting sejak dini. Caranya, yakni dengan mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan tradisional, bergizi seimbang, berprotein tinggi, serta memenuhi kecukupan minum air putih dua liter per hari.

Dipaparkan Hindah, salah satu contoh makanan tradisional yang bisa dibuat dengan sangat bergizi adalah sayur lodeh dan sop. 

"Makanan tersebut dapat mencakup lima warna sayur, seperti ungu dari terong, hijau dari buncis atau labu siam, kuning dari wortel, merah dari tomat dan lainnya," imbuhnya.

Hindah juga menuturkan, pemenuhan makanan bergizi seimbang dari bahan pangan lokal umumnya gak ribet dan terbilang murah. Nah, para Moms bisa memberikan bayi ataupun balita dengan menu seperti bubur kacang hijau dan telur rebus, nasi campur ikan tongkol bumbu kuning, tumis sayuran dan buah pepaya, ataupun nasi ikan tongkol bumbu kuning, rempeyek teri, tempe goreng, tumis sayuran dan pisang ambon.

Gak berhenti di situ, Hindah pun memaparkan beberapa menu makanan tradisional yang bisa Moms sajikan untuk si kecil, yang diketahui dapat membantu mencegah stunting lantaran mengandung zat gizi yang baik. Apa saja?

“Bisa juga membuat menu akulturasi seperti Selat Solo. Dia kan dari daging merah. Kandungan protein bisa mencegah stunting. Lalu, keong atau tutut, catemak jagung. Kemudian juga bisa sayur kelor, karena daun kelor itumengandung antioksidan, anti radang dan dapat meningkatkan imunitas, dan masih banyak lagi,” paparnya.

Dikatakan Hindah, kampanye masalah pangan ini harus kembali digenjot khususnya kepada anak muda untuk memulai kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional.

Lebih lanjut, Hindah pun berharap, kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional yang kaya gizi diharapkan dapat menurun pada keluarganya kelak sehingga kasus stunting pun diharapkan dapat mencapai angka 14 persen pada tahun 2024.

"Saya inginnya lebih keras ke kaum muda, karena kaum muda memiliki kesadaran yang lebih pada konsumsi pangan yang beragam terutama pemanfaatan bahan lokal yang tidak kalah gizinya seperti tempe. Itu kaya protein yang bisa mencegah stunting dini," tandas Hindah.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan