Menu

Moms Lagi Asyik 'Celap-celup' Tetiba Alami Kentut Vagina?! Aman dan Normal Gak Sih?

25 November 2022 20:45 WIB

Ilustrasi Posisi Seks Cowgirl (Sumber/Shutterstock)

HerStory, Jakarta —

Moms pernah gak merasa bahwa ketika berhubungan, vagina seperti mengeluarkan gas atau angin seperti kentut tapi tak berbau? Rupanya, gas yang keluar dari vagina ini bernama Queef lho Moms!

Hal itu terjadi karena lorongan saluran vagina memiliki tonjolan dan lekukan, yang membuat udara tak selalu masuk dan keluar dengan lancar. Sehingga udara terperangkap di dalam.

Sebenarnya buang angin pada vagina normal terjadi sesekali dan tak berbahaya, selama tak disertai gejala lainnya seperti nyeri, bengkak, terjadi pendaharan di sekitar vagina, berbau busuk, tak bisa menahan untuk buang air, dan keputihan dengan ciri yang tak normal.

Jika terdapat dari salah satu tersebut, maka segeralah periksakan ke dokter ya Moms! Karena bisa jadi itu gejala awal dari penyakit disfungsi dinding pelvis ataupun fistula vagina.

Mengutip dari laman halodoc.com, penyebab normal dari kondisi tersebut adalah seperti saat penetrasi aktivitas sex, berolahraga, penggunaan produk dalam vagina, atau ketika terangsang.

Karena pada saat itu vagina mengembang seperti balon, yang menyebabkan udara terkadang masuk kedalam vagina dan keluar ketika merenggang.

Selain penyebab normal yang telah disebutkan, struktur panggul seseorang juga dapat mempengaruhi frekuensi terjadinya fenomena ini.

Buang angin pada vagina juga dapat menjadi sinyal adanya fistula, yang merupakan lubang abnormal yang menghubungkan vagina ke organ lain, seperti kandung kemih atau usus besar.

Fistula dapat disebabkan karena melahirkan, perawatan kanker, cedera, ataupun efek samping dari prosedur bedah.

Fenomena ini normal, namun perlu diperhatikan juga karena ada saat-saat dimana kondisi tersebut membutuhkan perhatian medis.

Prolabs panggul juga bisa menyebabkan kondisi ini terjadi, karena kelemahan pada struktur pendukungnya.

Melakukan latihan senam kegel bisa memperkuat otot panggul. Untuk melakukannya bisa dipraktikan seperti saat menahan buat air kecil dan menahan kontraksi hingga 10 detik. Kemudian rileks selama 10 detik serta perhatikan juga otot dasar panggul dan perut yang ditahan.