ilustrasi pelecehan seksual di kantor (pinterest/edited by herstory)
Masalah kekerasan seksual di Indonesia sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang gender, suku, ras, atau hal lainnya. Jika kekerasan seksual terjadi di depan mata kita, apa yang bisa dilakukan?
Dalam diskusi virtual bertajuk "Menciptakan Budaya Aman di Ruang Publik" yang dilaksanakan 4 Desember 2020 ini, Anindya Restuviani dari Hollaback! Jakarta yang bekerja sama dengan Gojek menciptakan sebuah sistem yang disebut "BANTU" untuk menciptakan budaya aman.
Tegur pelaku dengan sikap yang jelas, tegas, dan singkat. Baiknya, kamu langsung katakan pada pelaku bahwa tindakannya itu salah.
Kamu bisa memadamkan situasi atau menghentikan pelecehan dengan melakukan distraksi atau pengalihan. Kamu bisa berpura-pura untuk mengenal korban, kemudian beri tahu perlahan bahwa si korban berada dalam bahaya.
Jika kamu takut sendirian, kamu bisa mengajak teman-teman atau orang yang ada di sekitar untuk membantu si korban. Kamu juga bisa melaporkan kejadian tersebut ke lembaga atau institusi yang daoat membantu.
Jika situasi tidak kondusif, jangan memaksakan diri. Tunggu situasi reda kemudian cobalah untuk berbicara dengan korban. Kamu bisa menawarkan bantuanmu tanpa paksaan. Ingat! Jangan pernah menyalahkan korban. Kondisi psikis korban harus jadi prioritas utama saat kamu menolongnya.
Kamu bisa menggunakan ponselmu untuk merekam kejadian sebagai bukti jika korban ingin mengambil jalur hukum. Tapi ingat! Itu untuk kebutuhan pribadi dan jangan disebarkan di sosial media, ya!