Para pembicara di Media Workshop “Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin”, di The Akmani Hotel, Jakarta, Rabu (2/3/2023). (Nailul Iffah)
Moms, belum lama ini media sosial dihebohkan oleh balita yang mengalami obesitas di Bekasi. Obesitas tak hanya menyerang orang dewasa, anak usia dini pun rentan mengalami obesitas.
Pola makan yang salah bisa berujung pada obesitas, terlebih jika anak banyak mengonsumsi makanan olahan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat.
Dalam rangka Hari Obesitas Sedunia, Nutrifood bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Badan POM (BPOM) RI mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin.
Tentu dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak (#BatasiGGL). Selain itu juga, penting untuk memahami cara membaca label kemasan sebelum membeli guna mencegah obesitas.
Obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik yang mengarah pada penyakit tak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes, sehingga perlu dicegah sedini mungkin.
Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari kampanye Nutrifood bersama Kemenkes dan Badan POM RI terkait pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak serta cermat membaca label gizi kemasan yang telah dimulai pada 2013.
“Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, 1 dari 5 anak berusia 5-12 tahun, dan 1 dari 7 remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas memiliki konsekuensi berat pada anak karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik," ungkap Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, saat Media Workshop “Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin”, di The Akmani Hotel, Jakarta, Rabu (2/3/2023).
Sebagai upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat pun diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi.
"Masyarakat harus selalu memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan, yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian," lanjut Dr. Eva.
Hal tersebut wajib dilakukan untuk menghindari anak dari ancaman obesitas di kemudian hari. So, Moms, tolong perhatikan langkah di atas sebelum membeli makanan olahan, ya!