Menu

Gaet Seniman Ari Bayuaji, The Apurva Kempinski Komit Dukung Pelestarian Lingkungan dan Suguhkan Karya Seni Nan Menawan

19 Juli 2023 12:02 WIB

Acara Launching Weaving the Ocean The Apurva Kempinski Bali, secara virtual, Selasa (18/7/2023). (Istimewa/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, The Apurva Kempinski Bali menggelar berbagai rangkaian acara dalam Campaign Powerful Indonesia 2023. Berbagai aspek dari keindahan Indonesia ditonjolkan dalam campaign ini melalui berbagai acara-acara dan peluncuran berbagai project yang spektakuler.

Dan kali ini, The Apurva Kempinski Bali sekali lagi mengambil langkah menuju pariwisata berkelanjutan. Dengan meluncurkan Koral Restaurant yang ikonik, The Apurva menekankan komitmennya mengenai keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan.

Dalam peluncuran Koral Restaurant ini, The Apurva Kempinski Bali akan berkolaborasi Ari Bayuaji yang merupakan seorang seniman. Ia terkenal karena pendekatan inovatifnya dalam menggabungkan bahan dan teknik ramah lingkungan.

Ari Bayuaji bekerja untuk menghidupkan karya seni yang menawan. Setiap elemen karya seni dipilih dengan hati-hati untuk meminimalkan dampak lingkungannya, menjadikannya contoh cemerlang seni berkelanjutan. Dan, ia pun mengaku sangat mengapreasi hotel yang menghargai budaya Indonesia, seperti The Apurva Kempinski, Bali.

“Ini diawali ketika saya terjebak di Bali, karena saat Covid yang melarang penerbangan ke daerah lain. Saat itu saya menyibukkan diri dengan melakukan bersih-bersih pantai di Sanur sampai Mertasari,” tutur Ari Bayuaji, saat “Launching Weaving the Ocean The Apurva Kempinski Bali”, secara virtual, Selasa (18/7/2023).

Selama pandemi Covid-19 hingga saat ini, Ari mengaku telah menghasilkan banyak karya tenun dari bahan yang telah dikumpulkannya bersama nelayan dan masyarakat setempat. Ia juga secara periodik memamerkan hasil karya penenun ini di sejumlah negara seperti, Singapura dan Washiington.

“Saya ada kerja sama dengan dua galery  di luar negeri dan mereka akan menjual karya-karya ini. Bahkan ada museum yang membeli hasil karya tersebut.  Dengan begitu saya bisa memastikan mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dari sebelumnya,” kata Ari.

Lebih lanjut, Ari Bayuaji mengaku bahwa ia banyak mendapat bantuan dari nelayan dan masyarakat setempat untuk memungut tali-tali yang tersangkut di pantai maupun area mangrove.

“Kami juga mendapat bantuan penenun di sana. Akhirnya tali-tali plastik yang kami kumpulkan dijadikan bahan tenun yang menghasillan karya unik dan artistik. Ke depan saya ingin membuat sekolah nonformal yang mengajarkan anak-anak muda bertenun,” tuturnya.

Ia pun mengungkapkan, tantangan terbesar dalam menenun tali plastik itu adalah sampah tali plastik yang ditemukan memiliki ukuran yang tidak sama dan pendek. Sehingga, setelah tali itu diuraikan menjadi seperti benang, ia harus mengikat satu persatu tali itu hingga panjang.  Selain itu, menenun tali plastik dengan benang memiliki tekstur yang berbeda. Hal ini pun menyebabkan proses pengerjaan menenun dari tali plastik sangatlah lama. 

Nah Beauty, dalam pembuatan karya seninya ini, Ari dibantu oleh penenun asal Gianyar, Desak Nyoman Rai. Dan melalui karyanya ini, ia pun berharap dapat menginspirasi individu untuk mengambil tindakan dan menjadi pendukung konservasi laut, dengan menekankan keterkaitan antara aktivitas manusia dan kesejahteraan lautan kita.

Sementara itu, General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet, menyatakan, pihaknya berkomitmen secara kontinyu dan konsisten mendukung pelestarian lingkungan di Bali.

“Kali ini dengan tema Weaving the Ocean, Pieces of Hope kami berkolaborasi dengan Ari Bayuaji.  Ke depan akan banyak program yang dilaksanakan dan berkolaborasi dengan komunitas yang memiliki visi yang sama yakni terkait kesadaran lingkungan. Kami akan selalu mendukung perbuatan yang baik,” ungkap Vincent.

Ia pun bilang, feedback dari kegiatan ini sangat baik terhadap tamu-tamu yang menginap di The Apurva Kempinski, Bali. “

Ke depannya kami akan terus melakukan hal-hal  baik terus menunjukkan kesadaran dan berusaha melibatkan lebih banyak komunitas yang lain,” tandasnya.