Menu

Pernah Alami Rep-repan atau Sleep Paralysis? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

02 Maret 2021 18:30 WIB

Ilustrasi wanita yang sedang tidur. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Pengalaman rep-repan memang kadang terasa enggak nyata ketika kamu mengalaminya. Sensasi 'ketindihan' pun kerap kali dikaitkan dengan hal-hal berbau magis.

Sebenarnya bagaimana gejala rep-repan itu, ya? Nah, kalau kamu pernah terbangun dari lelap tidurmu dan tiba-tiba merasa tubuhmu enggak bisa digerakkan, bisa jadi kamu sedang mengalami rep-repan. 

Atau, kamu pernah bangun tidur lalu melihat sosok aneh di sekitar mu? Eits, tenang aja. Itu bukan setan atau hantu yang sering kamu tonton di televisi.

Meskipun terasa aneh, sebenarnya fenomena ini wajar terjadi dan disebut dengan sleep paralysis. Dilansir dari kanal Youtube Kok Bisa, 20 hingga 45 persen dari kita seenggaknya pernah mengalami sleep paralysis sekali, lho!

Lalu kenapa bisa terjadi ya? Apakah karena ada suatu roh iseng yang ingin mengganggu tidur kita yang nyenyak? Atau hanya ilusinasi belaka? 

Temukan jawabannya di sini!

Pendeknya sleep paralysis terjadi ketika kita bangun di tengah-tengah fase tidur kita yang bernama fase REM. Fase dimana kita sedang asik bermimpi. Pada fase ini juga otak kita sedang mengistirahatkan otot-otot tubuh kita.

Dengan kata lain melumpuhkan sementara tubuh kita, sehingga kita dapat bergerak gerak ketikah kita sedang bermimpi.

Ketika kita bangun di tengah-tengah fase ini, misalnya karena ada suara tukang nasi goreng yang mengganggu atau suara alarm yang mengagetkan, akibatnya kamu mengalami sleep paralysis. 

Pada keadaan ini, kamu terbangun sadar, tetapi enggak bisa bergerak sama sekali. Terus, kenapa kita sering melihat sosok seram di sekitar kita ketika sleep paralysis ya? 

Ini adalah hasil ilusinasi dari mimpi kita sendiri. Keren juga, ya? Enggak hanya terjadi di masyarakat lokal, semua masyarakat dunia mengalami fenomena ini, lho!

Dalam legenda masyarakat Scandinafia yang mengganggap sleep paralysis perbuatan sebuah mahluk cilik yang bernama "mare".

Kemudian, ada juga suku eskimo di Alaska yang percaya bahwa sleep paralysis adalah roh manusia yang enggak bisa kembali ke tubuhnya, ketika seseorang terbangun ditengah-tengah tidur.

Ada-ada saja, ya!

Share Artikel:

Oleh: Dwi Krisna Juniarti