Menu

Gak Cuma Bikin Orang Lain Mual, Bau Badan Juga Bisa Jadi Tanda Penyakit Mematikan! Alamak, Kok Bisa?!

13 Maret 2024 16:30 WIB

ilustrasi orang yang bau badan (pinterest/edited by herstory)

HerStory, Jakarta —

Untuk beberapa orang bau badan atau body odor tentu saja sangat mengganggu. Biasanya, hal ini kerap dikaitkan dengan kebersihan.

Namun, gimana kalau ternyata bau badan gak cuma soal kebersihan saja namun menyimpan pertanda masalah pada kesehatan bahkan munculnya penyakit mematikan?

Para ahli dari the Smell & Taste Research and Treatment Foundation di Chicago, AS, telah menemukan bahwa aroma yang berasal dari tubuh atau mulut seseorang bisa menjadi indikator adanya penyakit.

Melansir dari laman klikdokter, berikut adalah beberapa penyakit yang bisa dideteksi melalui aroma tubuh. Yuk kita simak!

1. Preklamsia

Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang terkait dengan kehamilan dan bisa menjadi tanda awal eklampsia, suatu kondisi yang berpotensi fatal. Penting untuk mendeteksi preeklampsia sejak dini agar dapat segera ditangani.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Advanced Material Science edisi 2016, para ilmuwan telah sukses mendeteksi preeklampsia dengan akurasi hingga 84% hanya dengan menganalisis napas ibu hamil.

Menariknya, napas ibu hamil mengandung indikator unik yang dapat mengungkap berbagai informasi tentang kesehatannya, termasuk adanya preeklampsia.

2. Kanker Paru-paru 

Kanker paru-paru, atau Lung Cancer, adalah kondisi medis di mana sel-sel di dalam organ paru-paru tumbuh secara abnormal dan tak terkendali.

Alan Hirsch, MD, Direktur Neurologis dari the Smell & Taste Research and Treatment Foundation di Chicago, AS, menegaskan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa aroma yang dikeluarkan oleh tubuh dapat digunakan untuk mendeteksi kanker paru-paru.

Sebuah alat bernama "NaNose" telah dikembangkan oleh perusahaan di Israel sebagai alat bantu pernapasan. Alat ini diklaim dapat mendeteksi kanker paru-paru dengan akurasi hingga 90%. NaNose bekerja dengan mengidentifikasi "bau" khusus yang dipancarkan oleh sel-sel kanker.

3. Gagal Ginjal

Gagal ginjal merujuk pada kondisi di mana ginjal tak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam membuang limbah dan sisa metabolisme tubuh melalui urin. 

Akibatnya, racun dan cairan berbahaya dapat menumpuk dalam tubuh, yang jika tak ditangani dengan tepat, dapat berpotensi mengancam kehidupan.

Tanda-tanda gagal ginjal ini bisa dikenali dari aroma napas seseorang. Napas yang berbau amonia, bisa menjadi tanda adanya masalah ginjal, seperti gagal ginjal. 

Untuk membantu diagnostik kondisi ini, peneliti dari University of Illinois telah menciptakan alat sekali pakai. Alat ini dirancang untuk meningkatkan keakuratan dalam mendeteksi masalah ginjal melalui aroma napas.

4. Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis, juga dikenal sebagai Diseminata encephalomyelitis, adalah penyakit kronis yang berkategori autoimun, di mana tubuh mulai menyerang sistem saraf pusatnya sendiri. Akibatnya, berbagai gejala muncul, seperti mati rasa, kesemutan, serta gangguan penglihatan dan gerakan. 

Meski multiple sclerosis biasanya dideteksi melalui pemeriksaan MRI otak atau "spinal tap", sebuah laporan di ACS Chemical Neuroscience menunjukkan bahwa ada metode lain untuk mendiagnosis penyakit ini.Menurut laporan tersebut, multiple sclerosis juga bisa didiagnosis melalui pemeriksaan napas.

5. Gagal Hati

Gagal hati, atau liver failure, adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika sebagian besar jaringan hati rusak dan tak bisa diperbaiki. Akibatnya, hati tak bisa berfungsi dengan baik, dan kondisi ini dapat berpotensi mengancam kehidupan jika tak segera ditangani.

Ketika fungsi hati terhenti, racun yang seharusnya disaring oleh hati akan menumpuk di urine, keringat, dan napas. Akibatnya seseorang yang mengidap penyakit ini memiliki urine, keringat, atau napas yang berbau sangat amis, mirip dengan ikan mentah.

Nah, itulah beberapa penyakit yang bisa di deteksi melalui aroma tubuh. Jika kamu merasa ada perubahan pada bau badanmu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah perubahan tersebut merupakan tanda dari adanya masalah kesehatan.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.