Menu

Enggak Selalu Buruk, 3 Hal 'Negatif' Ini Bisa Jadi Tanda Kamu Orang yang Cerdas, Beauty!

20 April 2021 11:05 WIB

Seorang wanita yang sedang tertidur di Sofa (Unsplash/Roberto Nickson)

HerStory, Bandung —

Kecerdasan adalah hal yang cukup sulit untuk diukur. Tentu nilai di sekolah atau bangku kuliah sama sekali tak merepresentasikan seberapa cerdas seseorang. Bahkan Einstein memiliki nilai yang jelek di sekolah karena cara mengajar yang menurutnya tak cocok.

Kecerdasan tak hanya dimiliki oleh orang yang punya nilai akademik yang sempurna. Orang yang cerdas mampu melakukan dengan baik suatu hal yang sesuai bidang yang dia minati.

Namun berbeda jika menurut sains. Mengutip dari berbagai sumber, (20/04/2021) penelitian ilmiah banyak ditemukan koneksi antara kecerdasan dengan beberapa aspek tertentu. Permasalahannya, aspek tersebut tak selalu berupa aspek yang positif.

Berikut adalah beberapa aspek "negatif" yang bisa jadi menandakan bahwa kamu adalah orang yang cerdas. 

Mau mengambil risiko

Jika kita berhadapan dengan orang yang punya pemikiran tertutup, kolot, maupun konservatif, seringkali mengambil risiko adalah perbuatan yang cukup negatif. Namun hal ini ternyata adalah sebuah tanda yang menyiratkan kecerdasan seseorang.

Dalam sebuah studi tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, seseorang yang terbuka dengan tantangan baru dan tidak takut untuk mengambil resiko cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi.

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang mengambil risiko secara cepat, ternyata memiliki lebih banyak 'white matter' pada otak, yang mana merupakan sebuah area yang terkait dengan fungsi kecerdasan kognitif.

Malas

Tentunya kemalasan selalu diasumsikan dengan kebodohan. Namun ternyata sains berkata sebaliknya. Berdasarkan studi yang dilakukan secara berulang sebanyak 60 kali, orang yang 'tak suka berpikir' lebih mudah bosan dan akhirnya mudah melakukan berbagai hal terkait aktivitas fisik, yang akhirnya membuat mereka terlihat rajin. Sebaliknya seseorang yang 'suka berpikir' lebih banyak waktu untuk mempelajari hal baru, dan kurang di aktivitas fisik.

Meski demikian, studi ini juga menyebutkan bahwa kesadaran tentang berbagai konsekuensi tentang kemalasan beraktivitas fisik, membuat banyak orang yang justru 'banyak berpikir' memilih untuk aktif juga secara fisik.

Cemas berlebihan

Kecemasan berlebih, atau sebuah kondisi di mana seseorang terlalu berpikir berlebih secara terus menerus, ternyata merupakan tanda kecerdasan yang tinggi.

Dari sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Difference, menemukan bahwa kecerdasan verbal, kemampuan manusia untuk menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan penalaran abstrak, ternyata merupakan cara unik dan positif untuk memprediksi adanya kecemasan berlebih.

Menurut studi tersebut, seseorang yang punya kecerdasan verbal, ternyata punya kemampuan untuk mempertimbangkan apa yang terjadi di lalu dan akan terjadi di masa depan dengan detil yang luar biasa. Hal inilah yang menyebabkan kecemasan terjadi.