Menu

Mengapa Bayi Dilarang Minum Air Putih Ya?

27 April 2021 07:00 WIB

Bayi sedang minum susu. (Unsplash/Rainier Ridao)

HerStory, Jakarta —

Bagi para ibu baru, mungkin bertanya-tanya mengapa bayinya dilarang mengonsumsi air putih sebelum berusia enam bulan. Pasalnya air putih justru sangat dianjurkan untuk kesehatan orang dewasa. Salah satunya bermanfaat untuk meningkatkan kinerja organ tubuh.

Ternyata itu dikarenakan air dapat mengganggu kebutuhan nutrisi bayi. Ada beberapa alasan berbeda mengapa memberi air putih  pada bayi bukanlah ide yang baik.

Pertama-tama, bayi enggak  membutuhkan hidrasi ekstra sehingga ada keharusan untuk minum air. 

"Semua kebutuhan hidrasi bayi dipenuhi melalui ASI atau susu formula bahkan saar musim panas dan kelembaban musim panas," ujar Deborah Malkoff-Cohen, MS, RD, CDN, CDE, seorang ahli diet pediatrik mengatakan kepada INSIDER.

Selain itu, air dapat mengisi penuh perut bayi. Ketika itu terjadi, bayi akan sulit mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. 

"Air tak disarankan untuk dikonsumsi bayi di bawah enam bulan karena akan mengisi perut mungil mereka dan dapat mengganggu kemampuan tubuh mereka untuk menyerap nutrisi dalam ASI atau susu formula," jelas Malkoff-Cohen.

Hal serupa juga dikatakan olej Natasha Burgert, MD, FAAP, seorang dokter anak di Kansas City, MO. Ia menjelaskan bahwa terlalu banyak air dalam susu formula juga dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Malabsorpsi nutrisi juga merupakan salah satu alasan mengapa susu formula tak boleh diencerkan dengan air. Penting juga untuk mengetahui bahwa mengencerkan susu formula dengan air ekstra dapat menyebabkan kondisi yang disebut keracunan air, yang bisa sangat berbahaya bagi bayi.

Memberi bayi air tambahan, baik itu diberikan sendiri atau digunakan untuk mengencerkan susu formula, juga dapat mengacaukan keseimbangan elektrolit bayi menurut HealthyChildren.org. Hal ini diketahui dapat menyebabkan kejang pada bayi. Ginjal bayi enggak dapat menangani air sampai mereka berusia enam bulan.

"Hingga usia enam bulan, ginjal bayi masih terlalu kecil untuk menyaring air biasa dengan benar, sehingga bayi rentan terhadap keracunan air," kata Burgert.

"Keracunan air adalah kondisi berbahaya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan membuatnya sangat sakit. Namun, seiring pertumbuhan bayi, ginjalnya sudah matang. Menjelang usia enam bulan, tubuhnya sudah dapat mengonsumsi air tanpa khawatir akan keracunan air," tukasnya lagi.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana