Menu

Sering Merasa Nyeri saat Bercinta? Mungkin Ini Penyebabnya...

18 Mei 2021 16:30 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Bercinta bisa menjadi salah satu upaya untuk membuat hubungan menjadi lebih romantis. Jika dilakukan dengan benar, bercinta akan membuat ketagihan. Namun, beberapa wanita sering merasakan sakit ketika sedang behubungan intim. Mungkin itu bisa disebabkan oleh endometriosis lho.

Seperti sudah diketahui, endometriosis yang diidap oleh banyak wanita mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk menstruasi, kesehatan mental, kesuburan, kehidupan seks, dan masih banyak lagi.

Endometriosis adalah kondisi di mana iaringan yang mirip dengan lapisan di dalam rahim (dikenal sebagai endometrium) tumbuh di luar rahim. Pada wanita endometriosis, endometrium tumbuh di ovarium, saluran tuba, jaringan panggul, kandung kemih, saluran pencernaan atau di area lain dari rahim.

Selama siklus menstruasi, jaringan yang salah tempat ini berperilaku seperti saat berada di dalam rahim, yakni menebal dan luruh tetapi tubuh tak tahy bagaimana cara mengeluarkan darah tersebut hingga menyebabkan peradangan. Akibatnya, jaringan parut, adhesi dan kista bisa terbentuk akibat tumbuhnya endometrium di luar rahim.

Gejala endometriosis termasuk kram, nyeri kronis, menstruasi yang berat, kelelahan, buang air besar yang tak nyaman, dan sulit untuk hamil.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 menemukan bahwa dua pertiga wanita dengan endometriosis mengalami beberapa bentuk disfungsi seksual, termasuk seks yang menyakitkan, yang dikenal sebagai dispareunia.

Nan Wise, seorang terapis seks dan ahli saraf di New Jersey mengatakan bahwa penderita endometriosis banyak yang mengalami rasa nyeri ketika berhubungan seks.

Tingkat keparahan rasa sakit dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, seperti seberapa dalam penetrasi, kapan hubungan seks terjadi (beberapa wanita paling merasa sakit ketika seks di masw menstruasi) dan di mana lapisan itu tumbuh.

“Jika lapisan itu berada pada saraf, ligamen dan jaringan yang meregang saat berhubungan seks, rasa sakit bisa menjadi signifikan dan seringkali, berlangsung berjam-jam dan berhari-hari setelah selesai bercinta,” kata Dr. Sherry A. Ross, seorang OB-GYN di Santa Monica, California.

Faktor psikologis juga berperan dalam timbulnya rasa nyeri. Saat seseorang mengidap endometriosis, tubuh bisa mulai menciptakan reaksi ketakutan. Ketika ini terjadi, tubuh akan menimbulkan ketegang dan itu membuat hubungan seks menjadi lebih menyakitkan.

Dalam jangka panjang, respons ketakutan ini selanjutnya dapat menurunkan libido dan mengurangi lubrikasi vagina, membuat seks semakin menyakitkan. Ini akan mempengaruhi keharmonisan dalam sebuah hubungan.