Adam Rosyadi belakangan menuai sorotan sejak rumor bakal menikahi Agnes Monica terkuak. Saat ngobrol dengan salah satu sahabat Agnes, Adam langsung dibully soal ingin menikah April 2022.

Banyak pihak rupanya belum merestui Adam karena diduga ia menganut agama Islam. Padahal Agnes diketahui sosok pemeluk Kristen yang taat dan religius. Hal ini tak urung membuat fans Agnes malah curiga kalau Adam caper alias panjat sosial.

Model yang dipuji mirip G-Dragon ini memang sering dianggap cuma memanfaatkan Agnes agar bisa ikutan terkenal.

Yang menarik, terkuak masa lalu Adam yang rupanya beda dari saat ini. Adam menyadari kalau ia sosok yang pemalu dan suka gagu alias susah bicara bahkan pada teman sendiri.

"Aku dulu sangat pemalu ngomong di depan banyak orang, ngomong sama teman aja aku kayak gagu. Mau sampai kapan aku kayak gini," kata Adam di sebuah podcast. "Aku tapi punya target, aku harus punya skill, sesuatu yang harus dilakuin. Jadi aku belajar publik speaking, jadi pas di Jakarta lebih enak."

Tak cuma sekedar latihan publik speaking, Adam yang sering dicap mirip asisten Agnez Mo ini sebenarnya juga punya cita-cita mulia. Rupanya, Adam memiliki jiwa nasionalis yang tinggi tak kalah dari Agnes.

Jika kini Agnes didapuk sebagai duta bela negara, Adam pun sebenarnya pernah memimpikan sebuah profesi di bidang pemerintahan. Rupanya, Adam pernah ingin menjadi seorang tentara ataupun polisi.

"Aku dulu ingin jadi TNI atau polisi, (masuk Akmil). Makanya aku masuk paskib (anggota paskibra)," kata Adam sambil tertawa. Ia lalu lantas menjelaskan alasan bisa berubah haluan hingga menjadi seorang model.

"Aku kenal modelling pas aku di Malang. Itu aku baru terjun di dunia modelling. Awalnya jalan dua-duanya (jadi model dan anggota paskib)," ujar Adam. "Tapi seiring berjalannya waktu, di kelas tiga, itu keputusan akhirnya aku di modelling aja. Karena kesempatan lebih besar itu modelling. Penting juga untuk tahu kemampuan diri sendiri, aku memanfaatkan kesempatan dengan baik."

Meski sudah yakin, Adam juga tetap harus berjuang keras saat awal-awal tinggal di Jakarta. "Aku gimana caranya harus bisa bertahan di Jakarta, sangat susah, aku biaya sendiri, ngumpulin uang untuk hidup di sana," tuturnya.