Menu

Jangan Salah Moms! Ini Bedanya Susu Formula, UHT, dan Pasteurisasi, Mana yang Paling Baik Buat Si Kecil Ya?

01 November 2021 14:05 WIB

Bayi sedang minum susu. (Unsplash/Rainier Ridao)

HerStory, Jakarta —

Moms, menjelang si kecil berusia 2 tahun, orang tua biasanya galau nih. Selang stop ASI, si kecil sebaiknya diberi susu formula, UHT atau susu pasteurisasi, ya?

Meski sama-sama terbuat dari susu sapi, nyatanya ada perbedaan mendasar dari ketiga jenis susu itu lho Moms, apa saja?

Berikut penjelasannya dikutip dari laman Fateta IPB, Senin (1/11/2021).

Susu formula

Asal kamu tahu Moms, susu formula dibuat dengan cara sterilisasi suhu tinggi, yaitu di atas 180°Celcius untuk membunuh mikroorganisme dalam susu.

Proses ini setidaknya dilakukan selama dua jam agar organisme kecil seperti bakteri berbahaya, hilang dari susu.

Nah, perubahan bentuk dari cair ke bubuk dilakukan lewat pengeringan dan mempengaruhi kandungan gizi di dalamnya. Jadi, dalam prosesnya ditambahkan vitamin, mineral dan zat gizi lain untuk mengganti nutrisi yang hilang selama proses produksi.

Dan, dengan bentuknya yang kering dan proses yang lama, maka susu formula bertahan hingga dua tahun selama kemasannya tertutup, Moms.

Susu UHT

Nah, seperti namanya Moms, susu UHT (Ultra High Temperature) dipanaskan dengan suhu sangat tinggi yaitu 135-150°Celcius.

Sterilisasinya dilakukan dalam waktu singkat yaitu 2-5 detik agar kandungan gizi dalam susu tak banyak berubah. Selain itu juga menjaga aroma, rasa dan warnanya agar mirip susu asli, kecuali yang diberi varian rasa lain yaa.

Pada susu UHT, semua bakteri baik yang berbahaya ataupun enggak, dimatikan tanpa menghilangkan nutrisi dan gizi dalam susu tersebut.

Fyi Moms, susu UHT mengandung beragam nutrisi dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Misalnya saja protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak si kecil. Tak hanya itu, nutrisi dalam susu juga baik untuk pertumbuhan tulang dan jantung anak.

Nah, susu UHT dapat bertahan hingga 10 hari jika kemasan gak dibuka. Tetapi jika sudah dibuka kemasannya, dalam waktu 3-4 hari harus segera dihabiskan.

Susu pasteurisasi

Berbeda sama susu UHT, susu pasteurisasi dipanaskan lewat proses HTST (High Temperature Short Time), yaitu disterilisasi pada suhu 72°Celcius selama 15 detik.

Nah, proses ini dapat menghilangkan bakteri jahat, virus atau jamur yang berbahaya bagi tubuh. Tapi gak membunuh semua mikroorganisme yang ada di dalam susu, Moms. Jika dilihat dari kandungan gizinya, susu pasteurisasi ini cenderung lebih lengkap dan mirip dengan susu segar.

Fyi, susu pasteurisasi punya jangka waktu penyimpanan selama 40 hari dan wajib disimpan dalam lemari es. Jika sudah dibuka, jangka simpannya hanyalah 4 hari.

Lantas, susu mana yang lebih baik?

Perlu kamu ketahui Moms, susu formula biasanya tersedia untuk banyak rentang umur, yaitu mulai dari 0 sampai anak usia besar.

Sementara, di kemasan susu UHT dan pasteurisasi biasanya tertera untuk usia 2 tahun, sebagai bentuk dukungan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun.

Jika kamu bingung susu mana yang lebih baik, konselor laktasi, dr. Ameetha Drupadi, CIMI punya saran yang bisa kamu ikuti.

“Orang tua bisa mempertimbangkan dari proses pembuatan karena berpengaruh pada kandungan gizi di susu. Tapi dikembalikan juga ke kenyamanan masing-masing. ASI sampai lebih dari dua tahun juga enggak masalah karena memberi nutrisi lain, yaitu nutrisi bonding dari ibu ke anak,” jelas dokter Ameetha.

Nah, sudah tahu kan bedanya susu formula, susu UHT dan susu pasteurisasi, Moms. Jadi Moms prefer pilih susu mana?

Semoga informasinya bermanfaat, ya!