Menu

Nyamuk Demen Banget Nih! Golongan Darah Ini Paling Sering Digigit Nyamuk, Begini Penjelasannya...

13 Desember 2021 12:06 WIB

Nyamuk Aedes Aegypti pemicu DBD (Istimewa)

HerStory, Rembang —

Moms, pernahkah kamu merasa kalau nyamuk sepertinya menggigit seseorang lebih banyak ketimbang orang-orang lainnya, meski dalam satu ruangan yang sama? Jika iya, hal ini karena ketertarikan nyamuk dengan seseorang berdasarkan kondisi tertentu Moms. Nah salah satu faktor yang membuat beberapa orang menarik bagi nyamuk adalah golongan darah.

Orang dengan golongan darah yang berbeda memiliki sel protein spesifik (antigen) yang berbeda pada permukaan sel darahnya. Terdapat empat jenis darah yang berbeda, yaitu:

  • Golongan darah A, hanya antigen A pada permukaan sel darah merah
  • Golongan darah B, hanya antigen B pada permukaan sel darah merah
  • Golongan darah AB, antigen A dan B pada permukaan sel darah merah

Tak hanya pada darah saja ya Moms, beberapa orang juga bisa memiliki antigen di dalam cairan tubuh. Orang-orang ini disebut sekretor. Misalnya, seseorang yang memiliki golongan darah B akan menjadi sekretor tipe B. Begitu pun dengan orang yang memiliki golongan darah A, menjadi sekretor tipe A. Sedangkan orang dengan golongan darah O mengeluarkan antigen H, rekusor antigen A dan B.

Baca Juga: 5 Diet Terbaik untuk Menurunkan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes

Apa golongan darah yang lebih disukai nyamuk?

Banyak orang menganggap kalau nyamuk lebih menyukai orang dengan golongan darah O, apakah benar begitu?

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974 dengan melibatkan 102 peserta memaparkan bahwa nyamuk lebih suka menggigit orang dnegan golongan darah O. Studi lain pada tahun 2004 juga menemukan hasil yang sama, yaitu nyamuk lebih suka mendarat pada orang dengan golongan darah O.

Meski sejumlah penelitian menunjukkan kecenderungan nyamuk lebih tertarik pada golongan darah O, bukan berarti ini menjadi satu-satunya faktor ketertarikan gigitan nyamuk pada seseorang. Ada faktor individu lain yang memengaruhi intensitas gigitan nyamuk, seperti karbondioksida dan bau badan.

Baca Juga: Khusus Diabetesi, Konsumsi Makanan Mentah Ternyata Bermanfaat untuk Kontrol Gula Darah Lho! Begini Cara Kerjanya di Tubuh

Ketika seseorang melepaskan karbonsioksida saat menghembuskan napas, ini akan meninggalkan jejak yang bisa diikuti nyamuk. Nah Moms, peningkatan karbonsiokasida di udara ini dapat mengingatkan nyamuk bahwa ada kemungkinan inang di dekatnya. Nyamuk kemudian bergerak menuju sumber karbondioksida tersebut.

Sementara itu, terdapat sejumlah faktor yang bisa memengaruhi bau badan seseorang pada nyamuk. Pertama senyawa pada kulit. Senyawa ini ini bisa membuat beberapa orang lebih menarik bagi nyamuk, seperti amonia dan asam laktat. Kedua, yaitu bakteri pada kulit. Orang dengan jumlah bakteri lebih tinggi, tapi memiliki keragaman bakteri yang lebih rendah di kulit, lebih menarik baginyamuk.

Artikel Pilihan