Menu

Waspada! Diet Ekstrem Malah Berujung Kena Gangguan Makan Bulimia

23 Desember 2021 12:45 WIB

Menimbang berat badan menggunakan timbangan digital. (Unsplash/I Yunmai)

HerStory, Medan —

Diet biasanya dilakukan untuk mengurangi berat badan seseorang. Namun, jika dilakukan secara berlebihan atau ekstrem dapat menjadi pemicu terjadinya gangguan makan salah satunya bulimia.

Bulimia merupakan gangguan makan yang diawali dari pola makan yang salah. Biasanya penderita selalu menghitung kalori dan lemak serta membatasi makanan secara ekstrem.

Selain itu, bulimia menyebabkan penderita terobsesi dengan angka timbangan yang selalu rendah. Oleh karena itu, diet ekstrem untuk menurunkan berat badan secara instan dikhawatirkan berujung terkena bulimia.

Jika kamu melakukan diet namun dengan tujuan yang salah, maka akan merugikan tubuh. Seharusnya diet dilakukan dengan tetap memperhatikan pola makan sehat harian.

Akibat terlalu fokus pada penurunan berat badan, seseorang kerap mengabaikan nilai gizi makanan. Alhasil, ia mengalami gangguan hingga malnutrisi.

Bulimia merupakan kelainan makan serius yang dapat mengancam nyawa pengidapnya. Biasanya penderita akan kehilangan kontrol saat makan, bisa makan berlebih saat tak ada yang melihat.

Sayangnya, penderita melakukan cara tak lazim untuk mengeluarkan makanan yang sudah dikonsumsi. Orang itu dapat secara sadar memuntahkan makanan dengan menyalahgunakan obat pencahar, suplemen berat badan, diuretik, hingga ehema.

Seseorang yang menderita bulimia melakukan segala cara untuk menurunkan berat badan. Biasanya ia akan berpuasa, diet ketat, hingga berolahraga. Namun, aktivitas tersebut dilakukan secara berlebihan hingga ekstrem dan mengancam nyawa.

Oleh karena itu, jika melakukan diet harus tetap memperhatikan pola makan sehat ya, Beauty. Jangan terobsesi dengan berat badan langsing yang berisiko terkena gangguan makan.