Menu

Moms Mesti Tahu! Ini Lho 6 Cara Latih Anak Berperilaku Jujur Sejak Dini, Salah Satunya dengan...

07 Maret 2022 10:45 WIB

Illustrasi mendidik anak perempuan

HerStory, Jakarta —

Memiliki anak dengan perilaku jujur adalah keinginan semua orang karena sifat tersebut sangat baik dan berguna bagi kehidupan sosialnya agar ia kelak bisa dipercaya oleh orang sekelilingnya.

Melatih kejujuran pada anak dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Ada berbagai cara yang bisa diterapkan untuk melatih anak berbuat jujur sejak kecil. Dikutip dari Ruang Guru, berikut 6 cara mengajarkan anak bersikap jujur sejak kecil.

1. Berikan contoh yang baik

Orangtua biasanya menjadi panutan bagi anak-anak. Apa yang anak lihat dari perilaku orangtuanya, bisa jadi mempengaruhinya untuk berperilaku demikian. Menurut California Department of Education, sejak anak berusia 3 tahun, ia sudah dapat meniru perilaku orang tuanya.

Oleh karena itu, orang tua perlu memberi contoh perilaku baik kepada anak. Dengan begitu, anak-anak juga akan termotivasi untuk berperilaku jujur seperti yang ditunjukkan oleh orang tuanya.

2. Berikan apresiasi saat berkata jujur

Ketika anak sedang berkata jujur, berikanlah apresiasi, terutama bila ia mengakui hal yang ia takuti atau khawatirkan. Sebelum mengoreksi mereka, orangtua memberikan kalimat pujian atau sentuhan afeksi yang membuat anak merasa aman dan dihargai.

Hal tersebut dapat membantu anak untuk menanamkan perilaku jujur ke depannya. Biasanya, anak-anak sering kali tak berkata jujur karena takut dimarahi. Oleh karena itu, biasakan untuk membuat anak merasa aman saat dia berkata dan berperilaku jujur.

3. Kenalkan anak pada cerita-cerita yang mengandung nilai kejujuran

Kenalkan cerita-cerita yang memiliki nilai kejujuran pada anak. Misalnya, dongeng cerita Si Kancil yang mengisahkan tentang Si Kancil suka mencuri mentimun dan dijauhi oleh teman-temannya karena gemar mencuri. Suatu hari ia menyadari sikapnya dan berjanji untuk tak mencuri lagi.

Karena ia berkata jujur dan menepati janjinya, ia akhirnya dipercayai oleh teman-temannya. Dari cerita tersebut, anak-anak dapat belajar dan memperoleh banyak pelajaran untuk membangun karakter dirinya.

4. Perlakukan anak dengan jujur dengan menepati janji

Terkadang orang tua melakukan kesalahan kecil yang tanpa disadari berdampak pada perilaku anak. Misalnya, ketika anak menangis, orangtua justru berkata “jangan menangis, nanti Bunda belikan mainan.” Lalu ketika tangisannya berhenti, tak membelikan mainan.

Hal itu termasuk kebohongan kecil yang dapat diidentifikasi oleh anak karena kecewa saat orang tua tak memenuhi janjinya. Lebih baik mencari cara lain yang lebih efektif daripada tak menepati janji kecil sekalipun.

5. Membiasakan jujur pada diri sendiri

Melatih anak untuk membiasakan diri jujur pada diri sendiri bukanlah hal yang mudah. Terkadang hal itu sulit dilakukan karena ada ketakutan-ketakutan di dalam diri anak. Cobalah berkomunikasi dengan anak untuk mencari tahu apa masalahnya. Selanjutnya, bantu anak untuk jujur pada dirinya sendiri. Seperti halnya ketika dalam proses belajar di masa pandemi ini.

Adanya pandemi ini mengharuskan anak-anak untuk belajar dari rumah secara daring. Bantulah anak untuk mengerjakan tugas secara jujur. Dengan memberikan dorongan, anak akan mulai mengerti dan yakin dengan kemampuannya.

6. Dukung anak agar tak menyalin tugas sekolah dari internet

Di situasi seperti sekarang, peran orangtua sangat penting dalam proses belajar anak di rumah. Selain mendampingi anak dalam mengerjakan tugas, memberikan dorongan pada anak untuk mengerjakan tugas secara jujur juga dibutuhkan.

Bantu pantau dan ajak anak untuk mengerjakan tugas dengan kemampuannya sendiri tanpa harus menyalin dari internet, karena yang lebih penting dari nilai anak-anak ialah rasa bangga atas usahanya sendiri.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.