Menu

Merapat Moms! Ternyata Ini Fakta di Balik MSG Alias Micin yang Disebut-sebut Bikin Bodoh

18 Maret 2022 19:30 WIB

Monosodium Glutamat (MSG) atau micin. (Freepik/poringdown)

HerStory, Jakarta —

Moms, merapat deh! Mungkin banyak dari Moms yang beranggapan kalau Monosodium Glutamate (MSG) alias micin ini bisa bikin bodoh. Makanya, Moms tak menggunakan penyedap rasa tersebut. 

Tak bisa dimungkiri, anggapan bahwa micin membuat kinerja otak menurun masih saja menjadi momok bagi masyarakat. Bahkan, sampai detik ini, masih banyak orang Indonesia yang menggunakan kata micin untuk menggambarkan seseorang yang bodoh atau kurang pintar. 

Selain itu MSG masih dipercaya dalam konotasi negatif memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Nah, berikut ini beberapa fakta dari MSG yang perlu Moms ketahui, yaitu:

1. Aman dan tidak menyebabkan bodoh

Dilihat dari sejarahnya, MSG sendiri merupakan penyedap rasa yang berasal dari Jepang dan China. 

Walaupun seringkali dianggap bisa menurunkan kinerja otak dan menyebabkan berbagai penyakit, faktanya kedua negara yang mengonsumsi penyedap rasa ini memiliki populasi masyarakat dengan umur yang panjang. 

2. Lebih baik daripada garam

Kandungan natrium MSG hanya 12 persen dibandingkan garam yang mencapai 36 persen, sehingga garam bisa menyebabkan hipertensi bagi para konsumennya.  Kegunaan utama penyedap masakan ini adalah sumber rasa gurih, rasa dasar kelima, dan memperkuat rasa menjadi lebih sedap. 

3. Terbuat dari bahan alami

MSG merupakan penyedap yang berasal dari bahan alami seperti, rumput laut, tapioka, dan juga fermentasi tebu. Asam glutamat sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Ada beberapa makanan yang sering kali kita konsumsi dan mengandung asam glutamat, seperti, keju, tomat dan ekstrak kacang kedelai.

4. Menambah nafsu makan pada lansia

MSG dapat membuat cita rasa makanan menjadi lebih nikmat dan membuat kamu makan lebih banyak. Hal ini dapat membantu lansia agar dapat makan lebih baik di mana pada usia mereka terjadi penurunan kemampuan lidah. 

MSG akan membantu mereka bisa mengonsumi makanan dalam jumlah yang cukup, karena kemampuan lidah yang menurun membuat rata-rata makanan terasa hambar.

Lihat Sumber Artikel di GenPI

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Sri Handari

Artikel Pilihan