Ilustrasi serangan jantung. (Pinterest/Edited by HerStory)
Penggumpalan darah bisa terjadi akibat gangguan pada proses penggumpalan darah atau adanya masalah pada katup vena, sehingga darah menggumpal di tengah perjalanan balik kembali ke jantung.
Penggumpalan darah bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa orang yang rentan dengan penggumpalan darah, seperti perokok, wanita hamil, obesitas, dan kondisi lainnya.
Kamu juga perlu tahu kalau ada beberapa anggota tubuh yangg rentan mengalami penggumpalan darah. Kondisi ini tentu enggak boleh dianggap sepele.
Melansir dari berbagai sumber (22/3/2022), berikut ini beberapa bagian tubuh yang rentan mengalami penggumpalan darah. Yuk, simak baik-baik, ya!
Gumpalan darah di otak disebabkan oleh timbunan lemak di dinding pembuluh darah yang membawa darah ke otak. Waspadai gejala-gejala penggumpalan darah di otak, seperti kejang, masalah penglihatan atau berbicara, dan kelelahan.
Gumpalan darah juga dapat terjadi di pembuluh darah yang mengalirkan darah dari usus. Hal ini disebabkan oleh kondisi, seperti penyakit hati atau bahkan oleh pil KB.
Gejala penggumpalan di perut yang perlu kamu waspadai adalah mual, muntah, nyeri di bagian perut, diare, tinja berdarah, dan kembung.
Gumpalan darah di paru-paru biasanya mulai di vena dalam, di lengan atau kaki, kemudiah pecah dan berjalan ke paru-paru.
Gejala yang umum terjadi, antara lain sesak napas, nyeri dada, batuk, sering berkeringat, dan merasa pusing.
Gumpalan darah di ginjal bisa mencegah seseorang membuang kotoran dari tubuh. Hal ini bisa menyebabkan hipertensi atau bahkan gagal ginjal.
Beberapa gejala yang harus diwaspadai, seperti rasa sakit di sisi perut, kaki, atau paha, mual, muntah, hipertensi, demam, ada darah dalam urin, dan lainnya.
Gumpalan darah yang terbentuk di dalam atau di sekitar jantung bisa jadi menyebabkan serangan jantung. Gejalanya adalah nyeri hebat di dada dan lengan, berkeringat, hingga sulit bernapas.
Nah, itulah beberapa anggota tubuh yang rentan mengalami penggumpalan darah. Waspada, ya!