Anak berenang dengan ban renang (Unsplash/Alexandr Podvalny)
Anak-anak memang paling senang berlama-lama di kolam renang. Banyak anak yang baru ke luar dar kolam renang setelah wajahnya pucat, bibirnya biru, dan kedinginan akibat terlalu lama di air.
Namun, tahukah Moms bahwa anak nggak boleh dibiarkan berenang terlalu lama. Berenang memang sangat baik untuk perkembangan fisik dan otak anak, tapi jika terlalu lama bisa memicu berbagai risiko.
Apa sajakah risiko itu?
Kaporit (klorin) sering digunakan untuk membersihkan kolam renang dari berbagai kuman. Namun, saat klorin bercampur dengan keringat, feses, urin, atau bahan kimia seperti make up, maka bahan ini bisamembentuk senyawa iritan bernama kloramin.
Kloramin sendiri bisa menyebabkan iritasi mata merah, ruam kulit, hingga asma. Terbentuknya kloramin dapat ditandai engan bau tajam pada air kolam yang sering dikira aroma kaporit.
Diare dapat terjadi ketika air kolam yang terkontaminasi bakteri, dan tertelan.
Gangguan telinga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini sering disebut swimmer's ear. Swimmer's ear bisa terjadi saat air yang terjebak di saluran telinga luar dalam waktu lama. Kondisi tersebut membuat area telinga jadi lembab dan membuat bakteri jadi lebih mudah tumbuh.