Menu

Anak Alami Body Shamming? Sederet Hal Ini yang Harus Moms Lakukan!

04 Desember 2020 06:10 WIB

Ilustrasi anak (Unsplash/Caleb Woods)

HerStory, Tasikmalaya —

Working Moms, terlalu sibuk bekerja enggak bukan berarti kamu enggak punya waktu untuk memerhatikan anak. Kamu juga perlu lebih intens menjaga anak, apalagi jika mereka bercerita tentang pengalamannya yang diolok-olok teman-temannya karena fisik atau body shaming.

Body shaming adalah kalimat ejekan soal keadaan bentuk tubuh anak bisa terjadi lewat percakapan. Mirisnya, hal ini bisa membuat seorang anak jadi enggak percaya diri dan nggak merasa nyaman dengan tubuhnya sendiri. 

Moms perlu menghentikan perilaku body shaming bahkan sebelum Moms meminta para orang tua lainnya mengubah pola pikir akan body shaming, contohnya seperti, "kok pendek, sih, padahal orang tuanya tinggi", "pesek ya hidungnya", "lho, hitam anaknya, ya?", atau "rambutnya tipis ya" dan sebagainya.

Kalau hal seperti itu sudah dihadapi oleh si kecil, penting buat Moms melakukan hal sederhana sebagai berikut. Simak, ya!

1. Jadilah pendengar yang baik dari cerita sang anak, jangan sampai terbawa emosi saat anak bercerita ya Moms.

Moms, coba dengarkan apa yang sebenarnya dirasakan oleh si anak. Jangan terlalu mengedepankan emosi, cukup pasang telinga untuk mendengarkan dan memahaminya dari hati ke hati.

2. Saat anak bercerita sampai menangis, jangan hakimi apapun, apalagi bilang dia terlalu terbawa perasaan. Bantulah ia supaya bisa mengurai emosinya.

Setelah itu, jika anak terbawa perasaan sedihnya dan menangis, biarkanlah dia menangis. Tenangkan dia, dan tunjukkan rasa pedulimu kepada anak dengan cara memberikan bahasa tubuh yang bisa membuatnya tenang, misal dengan pelukan atau elusan lembut di punggung serta kepalanya.

3. Tenangkan pikiran dan perasaan sang anak.

Berikan energi positif untuk anak agar ia merasa tenang dan enggak terbawa emosi. Yakinkan dirinya bahwa perkataan tersebut justru bisa membuatnya bangkit dan lebih baik lagi. Tumbuhkan kembali rasa percaya dirinya, dan buatlah dia yakin bahwa masih banyak yang menyayanginya dan ia juga harus menyayangi diri sendiri.

Nah, itulah Moms cara untuk mengurai perasaan sang anak dalam menghadapi body shaming. Semangat terus mendidik sang anak, Moms!