Menu

Kondisi Bayi Saat Lahir Berpengaruh pada Kesehatannya di Masa Mendatang, Dampaknya Terasa Setelah Puluhan Tahun

30 Agustus 2022 11:00 WIB

Tangan bayi. (Unsplash/Hu Chen)

HerStory, Medan —

Moms, beberapa hasil studi menunjukkan bahwa kondisi bayi saat lahir dapat memengaruhi kesehatannya di masa mendatang. Bahkan, dampaknya baru terasa setelah anak menginjak usia puluhan tahun.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai hal ini? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Berat Badan Bayi Saat Lahir

Kondisi pertama yang memengaruhi kesehatan anak di masa mendatang berkaitan dengan berat badan. Seseorang yang lahir dengan berat kurang dari 2,7 kg atau lebih dari 4,5 kg memiliki risiko yang tinggi mengalami sejumlah masalah kesehatan.

Hal ini merupakan hasil studi oleh  tim peneliti dari University of Manchester, Inggris. Yang melibatkan sekitar 400.000 orang. Berat badan bayi seperti itu berisiko menyebabkan gangguan penglihatan, pendengaran, atau masalah kognitif saat kamu mencapai usia pertengahan.

Tim peneliti menemukan bahwa masalah kognitif dan sensorik dapat berasal dari kurangnya gizi yang diperoleh saat masih berada dalam kandungan atau sebaliknya. Jumlah hormon pertumbuhan yang abnormal dapat memengaruhi perkembangan saraf.

Usia ibu saat melahirkan

Moms, ketika wanita melahirkan pada usia lebih dari 30 tahun, maka sang anak berisiko tinggi mengalami depresi, gangguan kecemasan, atau bahkan stres yang tinggi. Gangguan ini biasanya dialami oleh anak perempuan terutama ketika menginjak usia 20 tahunan.

Hal ini diketahui berdasarkan pada hasil studi dari tim peneliti American Psychological Association. Hasil studi tersebut berkesimpulan bahwa wanita yang lahir dari ibu yang berusia lebih dari 30 tahun saat melahirkannya memiliki risiko stres yang lebih tinggi.

Berat badan berlebih pada anak pertama

Berdasarkan studi yang melibatkan 13.000 pasang anak bersaudara di Swedia, anak pertama cenderung memiliki berat badan berlebih dibandingkan dengan saudaranya. Para peneliti menemukan bahwa anak sulung memiliki risiko sebesar 29 persen mengalami kelebihan berat badan.

Selain itu, sekitar 40 persen lebih cenderung menjadi gemuk dibandingkan dengan saudaranya yang lebih muda.

Peneliti menduga bahwa fenomena ini berkaitan dengan aliran darah ke plasenta. Yang mana pada kelahiran pertama sang ibu memiliki pembuluh darah yang lebih sempit sehingga tak memungkinkan penyerapan nutrisi saat kehamilan.

Artikel Pilihan