Ilustrasi wanita yang mengalami sakit jantung. (pinterest/freepik)
“Sistem imun tubuh kita pada penyakit dengan Covid-19 tidak hanya menyerang gejala respiratorik (gejala pernapasan), tapi juga gejala jantung, sehingga pasien yang dulu pernah ada riwayat penyakit jantung memiliki komplikasi yang lebih besar untuk menderita komplikasi pada saat pasien menderita Covid-19. Contohnya menderita serangan jantung, atau gagal jantung, atau irama jantung yang tidak teratur,” paparnya.
Lalu, apakah gaya hidup seseorang dengan penyakit jantung akan berubah 100gan sebelum terkena penyakit jantung?
Menurut dr. Nadia, bukan hanya penyakit jantung, tapi semua penyakit, seperti darah tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi, pasti gaya hidupnya harus diubah menjadi gaya hidup yang lebih sehat.
“Gaya hidup yang lebih sehat ini dinikmati saja. Contohnya apa? Yang pasti harus olahraga, kalau yang dianjurkan itu olahraganya adalah moderate activity. Jadi moderate aerobic activity itu adalah 150 menit/minggu, kira-kira adalah 30 menit/hari selama 5 hari. Tapi kalo aktivitasnya lebih berat, boleh 75 menit dalam waktu 1 minggu,” ujarnya.
Tak hanya itu, dr. Nadia pun mengingatkan agar tetap jaga pola makan. Karena pasien penyakit jantung biasanya memiliki faktor risiko yang lebih banyak.
“Jadi dilihat pengendali dari faktor risikonya, misal makan dengan saturated fat yang lebih tinggi, rendah karbohidrat, dan juga kalori yang seimbang. Jangan lupa periksa diri secara teratur ke dokter dan juga minum obat secara teratur,” tuntasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.