Menu

Mau Donor ASI? Pahami Dulu Moms Apa Aja Risikonya

02 November 2021 16:00 WIB
Mau Donor ASI? Pahami Dulu Moms Apa Aja Risikonya

Ilustrasi ibu menyusui (Tiktak.id/Edited by HerStory)

ASI yang didistribusikan oleh bank susu, umumnya masuk ke rumah sakit. Ini diberikan kepada bayi prematur, yang lahir sebelum 34 minggu. Ketika bayi prematur mendapatkan ASI, baik dari ibu atau dari donor, dia akan terlindungi dari infeksi dan necrotizing enterocolitis (NEC), penyakit gastrointestinal yang dapat mematikan bagi bayi prematur.

"Bayi prematur mendapat manfaat yang signifikan dari ASI," kata Segura.

Di sisi lain, banyak pula orang tua yang mendapatkan donor ASI secara informal. Sedikit berbeda dengan bank susu, proses ini biasanya terjadi berdasarkan kepercayaan. Tidak ada skrining medis tentang donor sehingga cara ini dinilai cukup berisiko.

Hal ini disebabkan karena beberapa penyakit dapat ditularkan melalui ASI, seperti  HIV/AIDS, Hepatitis B/C, CMV, dan HTLV. Bayi bisa terpapar zat kimia dari obat-obatan yang dikonsumsi donor. Bayi juga bisa terpapar bakteri tertentu bila donor tidak memerah dan menyimpan ASI-nya dengan benar. 

“Banyak ibu beralih ke donor ASI informal, baik komunitas atau berbasis internet, karena seringkali lebih murah, lebih nyaman, dan lebih cepat,” kata Segura.

"Bahkan di antara teman dan keluarga, donasi susu informal bisa lebih berisiko karena donor tidak dapat diperiksa secara medis," imbuhnya. 

Oleh sebab itu, untuk moms yang ingin mendapatkan ASI donor secara informal sebaiknya mengajukan serangkaian pertanyaan kepada donor tentang riwayat kesehatan, diet, dan penggunaan zat mereka.

Adapun Indonesia belum memiliki bank susu yang dikelola oleh negara. Akan tetapi, terdapat sejumlah yayasan yang dapat mempertemukan pendonor dengan penerima ASI, membantu proses skrining dan pasteurisasi. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sendiri telah menguraikan sejumlah panduan mengenai syarat donor ASI yang aman, yaitu:

Baca Juga: Gak Bisa Asal, Ini Ketentuan Memberikan MPASI pada Bayi Prematur, Moms Harus Tahu!

Baca Juga: Moms, Selamat Hari ASI Sedunia 2023! Ini Sejarah dan Tema Tahun Ini: Menyusui dan Ibu Pekerja

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya