Ilustrasi otak yang mulai mengalami kerusakan karena kebiasaan buruk. (Freepik/asier_relampagoestudio)
Pasalnya melewatkan sarapan dapat mempengaruhi situasi emosional, kehilangan konsenstrasi dan memori, intelektual miskin, serta membuat tubuh kekurangan gula darah. Dimana, gula darah merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh otak.
Makan berlebih selain memicu kenaikan berat badan sampai obesitas juga bisa membuat otak rusak. Sebab, darah menjadi lebih banyak dialirkan ke usus untuk pencernaan. Sehingga otak menjadi kekurangan darah dan berujung kehilangan fokus.
Terlalu banyak makan gula berpotensi merusak otak karena proses penyerapan zat gizi dan protein dalam tubuh terhambat. Hal itu juga berdampak pada terhambatnya perkembangan otak yang berujung malnutrisi.
Zat karsinogenik pada rokok juga beragam racun dari udara tercemar secara perlahan bisa membunuh sel-sel otak. Selain itu kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko berbagai macam penyakit kronis.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.