Menu

Kebiasaan Merokok Bisa Menurun ke Anak, Benarkah?

27 Januari 2022 16:40 WIB
Kebiasaan Merokok Bisa Menurun ke Anak, Benarkah?

Merokok. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bekasi —

Rokok enggak hanya membahayakan diri sendiri saja lho. Asap rokok juga berbahaya bagi semua orang, termasuk anak-anak. Sebab itu, orang tua yang merokok diimbau untuk segera menghentikan kebiasaannya, jika gak ingin berdampak bagi generasi muda.

Pasalnya, kebiasaan dan genetik merokok orang tua disebut dapat menurun ke anak. Menurut hasil penelitian, DNA yang diturunkan dari orang tua turut membentuk anak untuk mengembangkan kepribadian yang adiktif. 

"Jutaan varian genetik kemungkinan masuk ke gambaran lengkap, untuk semua risiko herediter seperti ketergantungan nikotin,” ujar mahasiswa sains sekaligus tim peneliti Emory University, Victoria Risner, yang melakukan studi kebiasaan merokok, seperti dikutip dari The Sun.

Gak hanya itu, sebuah penelitian mengatakan bahwa remaja yang memiliki orang tua atau pengasuh perokok, disebut dua kali lebih mungkin mencoba rokok dibandingkan remaja dengan orang tua /pengasuh yang bukan perokok. Mereka juga empat kali lebih mungkin untuk menjadi perokok.

Penelitian dari hasil statistik ini merupakan bagian dari kampanye Better Health Smoke Free. Kampanye digagas oleh Office for Health Improvement and Disparities (OHID) di Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris.

"Kebanyakan orang mengetahui bahaya asap rokok sekunder, tetapi mengabaikan dampak yang bisa diberikan orang tua sebagai panutan," ujar pimpinan OHID, Jeanelle de Gruchy, dikutip dari laman The Guardian.

Profesor Nick Hopkinson dari Imperial College London yang terlibat dalam penelitian,fmenyoroti dampak nyata kebiasaan merokok orang tua terhadap anak. Menurut dia, itu alasan bagus bagi orang tua untuk berhenti merokok.

"Jelas berhenti merokok ini tidak hanya memiliki manfaat yang sangat besar bagi mereka tetapi juga akan bermanfaat bagi anak-anak mereka, baik sekarang maupun di kemudian hari," kata Hopkinson.

Statistik lain mengutip hasil penelitian dari NatCen Social Research. Menurut studi itu, anak-anak berusia 10 hingga 15 tahun lebih mungkin untuk merokokjika ibu atau ayah mereka saat ini merokok.

Penelitian yang sama menunjukkan anak-anak juga lebih mungkin untuk merokok jika salah satu orang tuanya pernah merokok di masa lalu. Bahkan, jika saat ini mereka sudah gak lagi merokok.

Sementara itu, menurut Data dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa satu dari delapan orang dewasa di negara tersebut adalah perokok. Oleh karena itu, kampanye Better Health Smoke Free dinilai sangat penting.

Ada banyak alasan rasional untuk berhenti merokok. Kini, gak cuma untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup, tapi demi generasi muda.

Baca Juga: Diduga Ngerokok di Dekat Bella Bonita yang Sedang Hamil, Denny Caknan Dikritik: Bahaya Itu!

Baca Juga: 5 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh, Hati-hati Picu Banyak Penyakit Kronis!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya