Ilustrasi otak yang mulai mengalami kerusakan karena kebiasaan buruk. (Freepik/asier_relampagoestudio)
Moms, ternyata ada banyak kebiasaan yang dapat memicu kerusakan otak, lho. Kerusakan otak tersebut akan membuat kesehatan tubuh menurun.
Sayangnya, kebiasaan ini sering kali gak disadari memiliki dampak buruk sebab akibat yang ditimbulkan gak terjadi secara spontan. Nah, kira-kira kebiasaan apa saja yang berisiko merusak otak tersebut? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel yang sudah Herstory rangkum berikut ini, Rabu (20/4/2022).
Jenis obat-obatan tertentu seperti antidepresan trisiklik, hingga antihistamin yang dijual bebas dapat mengganggu kerja asetilkolin. Senyawa asetilkolin berperan dalam proses belajar dan ekonomi.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi obat-obatan tersebut dalam jangka waktu lama dan jumlah tinggi berisiko meningkatkan potensi demensia.
Apabila waktu tidur kurang atau gak tercukupi, maka akan terjadi beberapa masalah seperti mengantuk ekstrem di siang hari, depresi, hingga gangguan memori yang diatur oleh otak. Kurang tidur akan mempengaruhi kerja hippocampus yang mana merupakan bagian kecil otak yang berperan dalam mengingat informasi baru dan menghubungkannya ke emosi.
Menggunakan earphone dengan volume tinggi ternyata dapat merusak pendengaran secara permanen, lho. Tak hanya itu, ada pula risiko terjadinya masalah pada otak yang meliputi kehilangan memori hingga kerusakan jaringan otak.
Hal ini dipicu oleh tenanan ekstrim yang dihasilkan dari suara lewat earphone. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan otak di masa mendatang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.