Ilustrasi wanita mengenakan celana ketat. (Unsplash/Tyler Schaefer)
Memakai pakaian yang ketat terkadang bisa membuat seseorang lebih percaya diri dan tampil lebih modis. Demi mendapatkan penampilan yang diinginkan, gak sedkit wanita memilih memakai pakaian yang super ketat.
Sayangnya, meski pakaian ketat bisa membuat tubuh menjadi lebih bagus dibanding yang lebih longgar. Namun, ada beberapa bahaya menggunakan pakaian ketat. Melansir laman Step to Health, berikut beberapa dampak negatif menggunakan pakaian ketat.
Pakaian yang ketat akan membuat kulit menjadi tertekan. Hal tersebut akan membuat aliran darah dalam tubuh menjadi terhambat. Akibat aliran darah yang terhambat, ia akan merasa mudah lelah.
Selain itu, aliran darah yang terhambat juga dapat menyebabkan bengkak. Bahkan, terhambatnya aliran darah ini juga memengaruhi darah untuk kembali ke jantung.
Pakaian ketat akan membuat sirkulasi darah menjadi buruk. Menurut penelitian, sekitar 31 persen wanita penderita varises kerap menggunakan celana ketat serta berdiri terlalu lama. Oleh karena itu, penggunaan pakaian ketat meningkatkan risiko seseorang terkena varises.
Selulit merupakan tekstur kulit yang menyerupai kulit jeruk akibat timbunan lemak. Biasanya kondisi ini akan membuat garis-garis pada kulit. Rupanya penggunaan pakaian yang ketat menjadi penyebab munculnya selulit pada kulit.
Pakaian ketat juga kerap membuat seseorang mengalami kesulitan benapas. Hal ini karena pakaian yang ketat akan menekan paru-paru dan trakea. Pakaian ketat juga membuat pertukaran gas tidak berlangsung secara efisien hingga mempercepat oksidasi sel tubuh. Kondisi ini dapat membuat penuaan dini pada seseorang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.