Menu

Cegah Stunting Datang, Yuk Moms Simak 5 Cara Memberi MPASI untuk Anak yang Benar

08 September 2022 10:00 WIB
Cegah Stunting Datang, Yuk Moms Simak 5 Cara Memberi MPASI untuk Anak yang Benar

Ilustrasi balita makan buah (Shutterstock / Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Hingga saat ini masalah stunting masih jadi hal yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia, maka dari itu stunting harus dicegah dengan cara yang benar agar tak menggerogoti bayi-bayi yang di Indonesia.

Berkaitan dengan hal itu, mencegah stunting adalah tugas dan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tak hanya pemerintah. Namun, untuk bisa melaksanakan tanggung jawab tersebut, tiap orang tua harus memiliki edukasi mengenai cara pencegahanstunting. Salah satunya dengan memahami pemberian MPASI yang benar. Begini cara mencegah stunting dan pemberian MPASI yang benar menurut para ahli.

Apa Itu Stunting?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI) menjelaskan stunting sebagai masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia, kata dr. Harun Albar M.Kes Sp.A., Dokter Spesialis Anak IPDA, dalam acara “Bantu Ibu Menyediakan MPASI Lebih Mudah” yang diadakan Mothercare, Senin (21/6/2022), keterlambatan tumbuh ini dimulai sejak usia anak 2 tahun –dilihat dari standar WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study).

Banyak orang tua yang beranggapan tubuh kecil pada anak ini berkaitan dengan genetika. “Wajarlah, ibu/neneknya juga pendek, kok.”

Padahal menurut Kemkes, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Seperti perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Artinya, stunting bisa dicegah.

Penyebab Anak Stunting

Seribu hari pertama kehidupan (golden period) merupakan momen terpenting bagi anak dalam menerima asupan nutrisi. Seribu hari ini dimulai sejak anak berada di dalam kandungan hingga ia berusia 2 tahun. Dengan kata lain, bila kebutuhan nutrisi anak sejak masih berada dalam kandungan hingga 2 tahun tak tercukupi, maka ia berisiko mengalami stunting.

“Stunting terjadi pada saat bayi masih di dalam kandungan. Jadi masalah ini juga mencakup ibunya, bukan hanya sang bayi,” terang dr. Harun.

Berikut ini faktor penyebab dari stunting:

  • Kurangnya asupan nutrisi selama berada di dalam kandungan.
  • Tak ASI eksklusif mulai dari usia 0 hingga 6 bulan.
  • Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang buruk.
  • Sanitasi buruk.

Infeksi yang berulang. “Adanya gangguan proses tumbuh kembang dari asupan gizi yang kurang dan infeksi fisik yang berulang. Keduanya menyebabkan pertumbuhan terlambat. Akhirnya tinggi badan tak seperti anak-anak yang lain,” jelas dr. Harun.

Kurang stimulasi dan kasih sayang, dikarenakan ibu mengalami depresi atau trauma pascapersalinan.

Dampak Pemberian MPASI yang Tak Benar

Hal yang paling utama adalah anak akan mengalami malnutrisi kronik. Mengapa malnutrisi bisa menyebabkan anak stunting?

Baca Juga: Demi Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Bayer Adakan Program Cegah Stunting (CETING) Kepoin Yuk Moms Programnya!

Baca Juga: Dukung Penurunan Angka Stunting, PT Nestlé Indonesia Tekankan Inisiatif Berkelanjutan Demi Peringati Hari Gizi Nasional, Simak Yuk Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Ida Umy Rasyidah