Menu

4 Poin Fakta Baru Sosok Putri Candrawathi, Rahasia Dikupas Tuntas Bharada E: Pisah Rumah dengan Sambo, Lengket Banget Sama Brigadir J!

01 Desember 2022 12:03 WIB

Potret Putri Candrawathi saat melepas masker di ruang sidang. (YouTube/KompasTV)

HerStory, Jakarta —

Bharada Richard Eliezer alias Bharada E menguak beragam fakta baru dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J yang baru saja berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta, Rabu (30/11/2022). Dari sejumlah fakta yang diungkap, sebagian besar berkaitan dengan Putri Candrawathi.

Dalam sidang tersebut, Bharada E sebut Brigadir J adalah satu-satunya ajudan dari Putri Candrawathi. Bharada E memberikan sejumlah keterangan mengejutkan pada persidangan kasus Brigadir J.

Berikut ini beberapa poin keterangan Richard Eliezer alias Bharada E:

1. Wanita Menangis di Rumah Jalan Bangka

Bharada E mengaku pernah memergoki seorang perempuan keluar dari dalam rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, sembari menangis.

Richard mengatakan fakta tersebut menjawab Hakim Wahyu Iman Santosa yang bertanya apakah pernah melihat Ferdy Sambo bertengkar dengan Putri Candrawathi.

Bharada Richard mengawali keterangannya dengan bercerita soal kejadian pada akhir Mei 2022. Saat itu Richard piket bersama Brigadir Yosua (almarhum).

"Padahal, almarhum ini ajudan ibu, tetapi karena Bang Matius (Bripka Matius Marey) menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke Saguling," kata Bharada Richard.

Sampai di rumah Saguling, Putri Candrawathi memanggil Richard, Yosua, dan Matius.

"Ibu PC panggil kami bertiga (Brigadir J, Bharada E, dan Bripka Matius, red) kami jalan ke arah Kemang, saya sempat nanya ke almarhum 'ini mau ke mana?". Mereka di depan, itu perjalanan ada mutar-mutar di Kemang. Akhirnya kami balik ke kediaman Bangka," ujar Bharada Richard.

Setiba di rumah Bangka, Richard sempat melihat Putri Candrawathi sedang marah-marah. Richard mengaku tak berani bertanya mengapa Putri marah-marah.

"Bang Yos bilang, "Chad. parkir mobil ke belakang". Setengah jam kemudian Pak FS pulang diantar Sadam (Bharada Sadam). Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah," ujar Richard.

Sesaat kemudian, tiba-tiba ada perempuan sedang menangis keluar dari rumah Bangka.

"Kami enggak tahu ada kejadian apa di dalam rumah itu. Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah. Ada perempuan, saya enggak kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," tutur Bharada Richard.

Wanita itu sempat bertanya kepada Richard guna mencari keberadaan sopirnya.

"Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping, saya panggil driver-nya, perempuan itu naik baru pulang," ujar Richard.

"Semenjak kejadian itu, Pak FS sudah lebih sering di Saguling," kata Richard Eliezer.

2. Kalimat Putri Candrawathi

Richard Eliezer mengungkap skenario Ferdy Sambo dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.

"Begini Chad, skenarionya ibu (Putri Candrawathi, red) dilecehkan Yosua di Duren Tiga, baru ibu teriak, kamu dengar. Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik. Yosua yang mati," kata Richard menirukan ucapan Ferdy Sambo.

Seusai Ferdy Sambo mengeluarkan kalimat itu, Richard Eliezer lantas kaget.

"Saya kaget. Saya bunuh orang. Kacau pikiran saya, tertekan," ujar Richard.

Sejurus kemudian, Ferdy Sambo meminta Richard Eliezer agar mengikuti skenarionya.

Richard mengaku diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua. Rencana penembakan dirancang Ferdy Sambo di rumah pribadinya, Jalan Saguling, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

"Sudah kamu jalan saja, kamu aman. Karena posisinya kamu bela itu. Kedua, kamu bela diri. Kau bela diri karena kau ditembak duluan. Jadi kamu aman, Chad, kamu tenang saja," ujar Richard tentang kalimat yang diucapkan Ferdy Sambo.

Richard menyatakan sejatinya sekenario itu sempat disampaikan Ferdy Sambo kepada Putri Candrawathi.

"Itu sempat ngobrol dengan ibu, karena ibu suaranya pelan, tidak dengar secara detail, tetapi ibu tanya tentang CCTV Duren Tiga dan sarung tangan," ujar Richard.

Dia mengakui tak mendegar secara detail pernyataan Putri Candrawathi. Namun, Richard mengaku sempat mendengar kalimat Putri Candrawathi agar menggunakan sarung tangan saat mengeksekusi Brigadir Yosua.

"Saya tidak bisa mendengar secara ini, tetapi kayak "entar pakai sarung tangan"," ujar Richard.

3. Hubungan Putri Candrawathi dengan Brigadir Yosua

Richard Eliezer mengungkapkan hubungan antara Brigadir Yosua dengan Putri Candrawathi Sambo.

Bersaksi pada persidangan tersebut, Richard membenarkan pertanyaan majelis hakim soal Brigadir Yosua kerap pergi berdua dengan istri Ferdy Sambo itu.

"Jadi, dalam kegiatan rutin sehari-harinya mereka berdua selalu pergi berdua saja?" tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa.

"Siap," jawab Richard.

Majelis hakim pun mengajukan pertanyaan lanjutan, yakni apakah ada orang lain yang ikut ketika Putri pergi bersama Brigadir J.

Richard memastikan Putri dan Yosua hanya pergi berdua.

"Tidak ada, Yang Mulia," ujar Richard.

4. Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Pisah Rumah

Terdakwa penembak Brigadir J itu juga mengungkap soal Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang kerap pisah rumah.

Pernyataan itu setelah Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa menanyakan kehidupan rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri.

"Mengenai kebiasaan FS pisah rumah dengan Saudari PC, Saudara ketahui sendiri?" tanya Hakim Wahyu di ruang sidang.

"Tahu sendiri," jawab Richard.

Menurut Richard, bukan hanya dirinya yang mengetahui soal hubungan rumah tangga pasangan suami istri itu.

"Semua ajudan tahu," ucap Richard.

Lihat Sumber Artikel di JPNN.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan JPNN.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.