Menu

Dibongkar Bharada E, Terkuak Sosok Wanita 'Misterius' yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo, Nama 'Si Cantik' Ikut Diseret: Piala Bergilir!

05 Desember 2022 08:35 WIB

Ferdy Sambo (Dok.CNN Indonesia/Andry Novelino)

HerStory, Jakarta —

Sosok wanita yang menangis di kediaman rumah Ferdy Sambo yang berada di Jalan Saguling menyita perhatian publik, salah satunya Kamaruddin Simanjuntak yang ikut mengomentari hal tersebut.

Perlu diketahui dalam keterangannya, Bharada E sempat menyinggung sosok wanita misterius yang menangis di rumah Ferdy Sambo lalu pergi di persidangan beberapa waktu lalu.

Kamaruddin Simanjuntak yang dari awal percaya Ferdy Sambo memiliki istri kedua itu percaya jika sosok wanita tersebut merupakan 'Si Cantik' yang selalu dikaitkannya menjadi simpanan Ferdy Sambo.

'Si Cantik' ini pun sebelumnya sempat disebut sebagai pemicu adanya tragedi berdarah yang menewaskan Brigadir J.

Kamaruddin pun percaya jika wanita misterius itu merupakan sosok 'Si Cantik', sosok yang menjadi simpanan Ferdy Sambo, kendati begitu, Kamaruddin menyebut jika sosok 'Si Cantik' itu tak hanya satu orang, bahkan di antara salah satunya ada yang mendapatkan julukan sebagai piala bergilir.

"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam coklat itu yang disebut piala bergilir.Yang menginformasikan ke saya orang intelijen saya, jenderal juga dari Akpol 87," kata Kamaruddin mengutip tayangan  di kanal YouTube Metrotvnews, Senin (5/12/2022).

Sementara itu, Ferdy Sambo pun disebutkan membenci Brigadir J karena dianggap memberi tahu soal keberadaan 'Si Cantik' kepada Putri Candrawathi.

"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri. Karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu Si Cantik itu." tutur Kamaruddin.

Kamaruddin Simanjuntak pun beranggapan jika Ferdy Sambo bak curiga terhadap Brigadir J memberitahu soal 'Si Cantik' karena sering pergi bersama Putri Candrawathi, padahal menurut Kamaruddin, Brigadir J hanya menjalankan perintahnya saja sebagai ajudan.

"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini. Padahal namanya ajudan, diperintah-perintahkan oleh PC, ya tentu dia mengikut," ungkapnya.

Pengacara keluarga korban penembakan ini pun beranggap memang suda ada indikasi rencana pembunuhan terhadap Brigadir J karena senjatanya sudah dilucuti habis dan ada ancaman kepada Brigadir J dari Kuat Ma'ruf.

"Terbukti RR itu di Magelang dia sudah melucuti senjatanya Yosua, artinya perencanaan itu sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari," bebernya.

"Kuat Ma'ruf juga mengancam Yosua dengan pisau, tapi pisaunya tidak dilucuti," beber Kamaruddin Simanjuntak.

Berkaitan dengan hal itu juga, Kamaruddin menyambungkan pernyataan Bharada E soal Bripka RR yang berencana menabrakan mobil yang di dalamnya ada Brigadir J.

"Nah, itu juga bersambung dengan keterangan rekan ini bahwa sebenarnya di jalan juga si Ricky Rizal bercerita kepada Bharada E.Bahwa dia hendak menabrakkan mobilnya di sebelah kiri. Setelah kejadian diceritakan itu kan. Artinya perencanaan itu sudah jauh," jelasnya.

Pada akhirnya rencana-rencana tersebut akhirnya dibuatkan skenario oleh Ferdy Sambo dan berakhir dengan Brigadir J tewas di tangan para tersangka.

"Kemudian sampai di Jakarta juga mereka merencanakan lagi skenario itu di rumah Saguling. Kemudian apa yang direncanakan di Saguling itu juga yang diperankan Putri di rumah Duren Tiga.Artinya ini jauh sebelum pembunuhan itu sudah mereka rencanakan dengan sangat baik," terang Kamaruddin Simanjuntak.

"Bahwa dia hendak menabrakkan mobilnya di sebelah kiri. Setelah kejadian diceritakan itu kan. Artinya perencanaan itu sudah jauh," jelasnya.