Menu

Moms, Hindari Hal 5 Ini Saat Menyikapi Anak yang Berbuat Salah di Tempat Umum!

24 November 2020 10:45 WIB

ilustrasi seorang anak yang sedang dimarahi ibunya. (Parenting.firstcry.com/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Saat anak berbuat salah di tempat umum, mungkin tanpa sadar Moms bereaksi berlebihan dan tak memikirkan apakah hal yang dilakukan Moms benar atau salah. Misalnya, mengomel dengan suara nyaring dan langsung memukul anak.

Yuk, cermati lagi respon Moms sebagai orang tua dalam menyikapi anak yang berbuat salah. Jangan sampai Moms melakukan hal-hal yang keliru ini, karena dampaknya tak baik untuk tumbuh kembang anak. Merangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/11/2020) jangan lakukan hal ini saat anak berbuat salah.

1. Langsung marah tanpa mendengar penjelasan anak

Pada umumnya orang tua akan spontan memarahi tanpa bertanya dulu apa penyebabnya. Padahal, di balik kesalahan, selalu ada alasan. Misalnya anak memukul anak lain karena tak sengaja atau karena ingin membela diri akibat disakiti. Belajarlah untuk menyelidiki penyebabnya. Kalau orang tua kerap marah tanpa mendengar penjelasan anak, bisa saja anak jadi berbohong ketika melakukan kesalahan di lain waktu, lantaran takut dimarahi.

2. Menegur anak di depan umum

Meskipun perasaab dan emosi anak belum berkembang sempurna, orangtua tetap perlu menghargai perasaannya. Ketika anak melakukan kesalahan di tempat umum, ajak ia ke tempat yang lebih sepi dan tenang untuk bicara. Kalau anak meronta, segera gendong dan bebaskan dari kerumunan. Jika sudah tenang, nasihatilah dengan tegas namun penuh kasih. Hindari menegur dia di depan banyak orang, apalagi sambil ngomel. Bisa-bisa anak malu dan semakin kecewa. Jika sering dilakukan, dampak berat lainnya yaitu, anak bisa jadi minder, tak berani berekspresi, tak percaya diri. Bahkan, bukan tak mungkin anak malah tumbuh menjadi pribadi yang keras.

3. Memukul anak

Memukul anak adalah hal yang sangat tak disarankan. Sebagai orang tua seharusnya memberikan contoh yang baik bagi anak. Ini berarti berhenti melakukan kekerasan pada anak dalam bentuk apapun khususnya “memukul”. Memukul hanya akan mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Hal ini juga menyebabkan anak berpikir bahwa menyakiti orang lain itu boleh dan sah-sah saja.

4. Memaksa untuk menyelesaikan perkara saat itu juga

Saat berbuat salah, sudah pasti anak juga merasakan emosi. Entah itu takut, cemas, menyesal, atau bahkan marah. Anak juga perlu waktu untuk menetralisir perasaannya. Memaksa anak bicara untuk membereskan masalah malah bisa menciptakan masalah baru. Berikan waktu beberapa saat sampai emosi mereda. Berkomunikasi dalam suasana tenang tentu lebih bijaksana.

5. Memberikan hukuman saat emosi

Emosi dan kemarahan yang meledak membuat orang tua langsung memberi hukuman kepada anak tanpa pikir panjang. Hati-hati, hukuman yang diberikan kepada anak saat dalam kondisi marah dan emosi, selain berdampak buruk pada psikologi anak juga akan berdampak buruk pada diri orang tua. Jadi tenangkan diri dan tarik napas panjang terlebih dahulu ya Moms!

Artikel Pilihan